Debat Kandidat, MANDAT Terbaik
AMBON, INFO BARU - Debat kandidat putaran kedua untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku, berlangsung di Gedung Islamic Centte (7/6). Pasangan Herman. A Koedoeboen-M. Daud Sangadji (MANDAT) dalam debat kandidat tersebut tampil sebagai pasangan terbaik.
“Pasangan terbaik dalam memaparkan visi misi serta debat dengan calon yang lain, pasangan MANDAT lebih baik dan bermutu,” ungkap Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu kepada sejumlah wartawan di Islamic Center usai acara tersebut.
Menurutnya, cara memaparkan visi misi serta menanggapi pertanyaan kandidat lain, pasangan MANDAT sangat professional dan ilmiah, termasuk menjawab pertanyaan dari tiga orang panelis.
Debat kandidat yang disiarkan langsung secara nasional oleh TVRI, dihadiri tiga orang Panelis, dua diantaranya dari Universitas Indonesia yakni Dr. Cipta Lesmana dan Dr. Wulandri Samarini serta Prof. Dr. Mus Huliselan dari Universitas Pattimura.
Sejak awal, debat kandidat ini sudah berlangsung panas. Maklum saja, kelima pasangan saling adu pendapat tentang programnya lima tahun ke depan jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Adapun poin-poin yang didebatkan, tidak berbeda dengan yang dipertontonkan dalam penyampaian visi dan misi dalam rapat paripurna DPRD Maluku, 23 Mei lalu. Meski panas, namun debat kandidat tetap berjalan dengan tertib dan lancar.
Maluku yang menjadi ranking ke tiga termiskin di Indonesia menjadi isu utama. Kelima kandidat harus berputar pikiran menjawab pertanyaan dari ketiga panelis.
Dalam debat kandidat putaran pertama, pasangan BETA-TULUS mendapat giliran pertama mengungkapkan visi dan misi, dilanjutkan dengan pasangan DAMAI, MANDAT, SETIA dan Bob-Arief.
Pasangan BETA-TULUS yang mendapat giliran pertama. Walaupun calon gubernur Maluku Abdullah Tuasikal tidak hadir dalam acara debat kandidat terbuka tersebut, namun calon wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa hadir dalam acara ini.
Dirinya menawarkan keberlanjutan program salah satunya adalah membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, membangun masyakat Maluku yang berkualitas.
Abdullah Vanath Bupati SBT yang berpasangan dengan Marthin Maspaitella (DAMAI) menekankan pada tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau good governance and clean governance, karena menurutnya tata pemerintahan pernah dipandang sebelah mata, karena faktor Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang yang meluas.
Sedangkan pasangan Nomor Urut 4, Herman Koedoeboen-Daud Sangadji (MANDAT) yang diusung PDI Perjuangan menegaskan pentingnya posisi Gubernur sebagai fasilitator dalam memback up Kabupaten/Kota, karena kemajuan sebuah provinsi merupakan akumulasi dari kemajuan Kabupaten/Kota.
Selain itu, visi pasangan MANDAT adalah terwujudnya kampung Maluku yang berkualitas, Religius, Kultur dan keberdayaan masyarakat yang partisipatif dengan dukungan reformasi birokrasi, supremasi hukum, jaringan transformasi dan ekonomi kerakyatan yang berbasis Agro-Maritim yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam wadah NKRI.
Untuk membangun Maluku yang lebih baik, ada lima program pokok yang menjadi program unggulan pasangan MANDAT yakni Maluku Sehat, Maluku Pintar, Maluku Berdaya, Maluku Terhubung dan Maluku Bersih.
Said Assagaff - Zeth Sahuburua menjadi panelis terakhir dalam memaparkan visi misinya. Salah satu poin terpenting adalah memantapkan masyarakat Maluku yang rukun, damai dan religius dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
Selain itu, pasangan ini juga memiliki enam perioritas pembangunan salah satunya adalah penetapan kehidupan yang rukun damai dan religius serta aman yang berkelanjutan, dan mendorong terlaksananya pemenuhan perlindungan dan penghormatan HAM serta penegakkan hukum di Maluku. (SAT)
“Pasangan terbaik dalam memaparkan visi misi serta debat dengan calon yang lain, pasangan MANDAT lebih baik dan bermutu,” ungkap Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu kepada sejumlah wartawan di Islamic Center usai acara tersebut.
Menurutnya, cara memaparkan visi misi serta menanggapi pertanyaan kandidat lain, pasangan MANDAT sangat professional dan ilmiah, termasuk menjawab pertanyaan dari tiga orang panelis.
Debat kandidat yang disiarkan langsung secara nasional oleh TVRI, dihadiri tiga orang Panelis, dua diantaranya dari Universitas Indonesia yakni Dr. Cipta Lesmana dan Dr. Wulandri Samarini serta Prof. Dr. Mus Huliselan dari Universitas Pattimura.
Sejak awal, debat kandidat ini sudah berlangsung panas. Maklum saja, kelima pasangan saling adu pendapat tentang programnya lima tahun ke depan jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Adapun poin-poin yang didebatkan, tidak berbeda dengan yang dipertontonkan dalam penyampaian visi dan misi dalam rapat paripurna DPRD Maluku, 23 Mei lalu. Meski panas, namun debat kandidat tetap berjalan dengan tertib dan lancar.
Maluku yang menjadi ranking ke tiga termiskin di Indonesia menjadi isu utama. Kelima kandidat harus berputar pikiran menjawab pertanyaan dari ketiga panelis.
Dalam debat kandidat putaran pertama, pasangan BETA-TULUS mendapat giliran pertama mengungkapkan visi dan misi, dilanjutkan dengan pasangan DAMAI, MANDAT, SETIA dan Bob-Arief.
Pasangan BETA-TULUS yang mendapat giliran pertama. Walaupun calon gubernur Maluku Abdullah Tuasikal tidak hadir dalam acara debat kandidat terbuka tersebut, namun calon wakil Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa hadir dalam acara ini.
Dirinya menawarkan keberlanjutan program salah satunya adalah membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, membangun masyakat Maluku yang berkualitas.
Sementara pasangan Jacobus F Puttileihalat-Arifin Tapi Oyihoe Bob_Arief yang mendapat giliran kedua, lebih memfokuskan programnya pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta mendatangkan para investor di Maluku.
Abdullah Vanath Bupati SBT yang berpasangan dengan Marthin Maspaitella (DAMAI) menekankan pada tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau good governance and clean governance, karena menurutnya tata pemerintahan pernah dipandang sebelah mata, karena faktor Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang yang meluas.
Sedangkan pasangan Nomor Urut 4, Herman Koedoeboen-Daud Sangadji (MANDAT) yang diusung PDI Perjuangan menegaskan pentingnya posisi Gubernur sebagai fasilitator dalam memback up Kabupaten/Kota, karena kemajuan sebuah provinsi merupakan akumulasi dari kemajuan Kabupaten/Kota.
Selain itu, visi pasangan MANDAT adalah terwujudnya kampung Maluku yang berkualitas, Religius, Kultur dan keberdayaan masyarakat yang partisipatif dengan dukungan reformasi birokrasi, supremasi hukum, jaringan transformasi dan ekonomi kerakyatan yang berbasis Agro-Maritim yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam wadah NKRI.
Untuk membangun Maluku yang lebih baik, ada lima program pokok yang menjadi program unggulan pasangan MANDAT yakni Maluku Sehat, Maluku Pintar, Maluku Berdaya, Maluku Terhubung dan Maluku Bersih.
Said Assagaff - Zeth Sahuburua menjadi panelis terakhir dalam memaparkan visi misinya. Salah satu poin terpenting adalah memantapkan masyarakat Maluku yang rukun, damai dan religius dijiwai semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
Selain itu, pasangan ini juga memiliki enam perioritas pembangunan salah satunya adalah penetapan kehidupan yang rukun damai dan religius serta aman yang berkelanjutan, dan mendorong terlaksananya pemenuhan perlindungan dan penghormatan HAM serta penegakkan hukum di Maluku. (SAT)
Posting Komentar untuk "Debat Kandidat, MANDAT Terbaik"