Ulah Vanath Tak Cerminkan Sosok Cagub

AMBON, INFO BARU - Sikap arogansi yang ditunjukan oleh Bupati SBT, Abdullah Vanath terhadap Fandi Sabandar (21), salah satu karyawan PT. Pratitha Titian Nusantara terus menuai kecaman. Vanath mestinya lebih santun dan tidak menunjukan karakter politik yang kolot. Apalagi saat ini yang bersangkutan sedang menjabat sebagai Bupati Seram Bagian Timur, sekaligus menjadi calon Gubernur Maluku.

Penegasan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Public Policy Watch Institute (Polwais Maluku) Wahada Mony kepada Info Baru, Selasa (25/6) kemarin di Ambon menyikapi ulah Vanath yang sedang dalam sorotan publik.

“Selayaknya Vanath harus menjadi tokoh teladan, bapak pelindung bagi anak-anaknya. Bukan hanya untuk anak-anaknya yang ada di Kabupaten SBT tapi juga anak-anak yang ada di Maluku. Sangat disesalkan sikap dan perilaku Pak Vanath tersebut,” ungkapnya.

Menurut Wahada Mony, Abdullah Vanath saat ini sudah sangat familiar di telinga masyarakat Maluku. Keikutsertaannya dalam panggung politik Pilkada Maluku punya nilai jual bisa dijadikan modal politik ke depan. Namun hal yang paling buruk ketika tindakannya lebih sebagai seorang penguasa yang arogan dan tidak terpuji selaku salah satu pemimpin di daerah ini.

Baginya, pemimpin yang baik adalah ketika sang pemimpin itu dicintai rakyat dan tidak menghukum rakyat. “Tetapi ulah Pak Vanath juga tindakannya telah menghukum rakyat dengan menampar Fandi Sabandar. Pak Vanath tidak mengikuti kode etik di Bandara saat pesawat mulai take off. Ini kesalahan yang dilakukan oleh Bupati SBT itu. Main hakim sendiri terhadap petugas di Bandara. Padahal, mereka sudah menjalankan tugas dengan baik sesuai aturan main yang berlaku,” ujarnya.

Masih menurutnya, dari tindakan ini Vanath harus segera dikoreksi dan menjadi pelajaran bagi pejabat daerah lainnya bertindak santun dan menjadi panutan warga masyarakat.

Diketahui, Vanath secara resmi dilaporkan oleh korban, di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPTK) Mapolda Maluku, Senin (24/6) lalu. “Sesuai laporan Polisi nomor : LP-B/56/VI/2013/SPTK Polda Maluku yang diterima oleh BA SPTK II, Brigpol Stevi Alfons. Oleh karena itu, kami mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera memanggil pak Abdullah Vanath untuk diperiksa sesuai dengan tindakan yang dilakukannya,” tegas Mony.

Lebih lanjut dikatakan, setelah ulah yang dilakukan oleh Vanath terpublikasi maka jelas terlihat bahwa Vanath bukan pemimpin ideal bagi masyarakat Maluku. “Citranya langsung melorot dan kasus ini sekali lagi hendaknya menjadi pelajaran bagi yang lain,” ujarnya. (*)