Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

SETIA Hindari MANDAT di Putaran II

AMBON, INFO BARU - Kendatipun pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku berjargon SETIA yang telah mengklaim masuk dalam putaran II bersama pasangan calon BETA TULUS maupun DAMAI, namun sangat terindikasi kuat, pasangan SETIA menghindari head to head dengan MANDAT di putaran kedua.
Pasalnya, berdasarkan hasil sementara perhitungan manual yang dilakukan tim pemenangan MANDAT didasarkan pada formulir KWK C1 yang dihimpun dari seluruh Kabupaten/Kota se Maluku,  menempatkan MANDAT pada posisi pertama dengan jumlah suara168.710  atau 26,57 %  disusul pasangan SETIA dengan perolehan 149.526 suara atau 23,55 %.
Sementara urutan ketiga ditempati pasangan DAMAI dengan jumlah suara  116.305 atau 18,32 %, pasangan BETA TULUS  menempati urutan keempat dengan torehan suara 106.517 atau 16,78 % dan pasangan BOB-ARIEF yang meraih 93.856 suara atau 13,94 %.
Itu berarti pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Maluku yang berpeluang besar masuk dalam putaran kedua Pilkada Maluku adalah pasangan MANDAT dan SETIA.
Hasil perolehan suara tersebut justru bertolak belakang dengan hasil perhitungan beberapa Lembaga survey lainnya, yang menempatkan pasangan SETIA dan DAMAI, atau SETIA dan BETA TULUS akan berhadap-hadapan di putaran kedua.
‘’Selama ini, kami sementara melakukan pemantauan langsung terhadap hasil perhitungan suara dari kelima kandidat  dalam Pemilukada Maluku saat ini,’’ ujar Sekretaris Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Kesatuan Republik Indonesia (LP3NKRI) Provinsi Maluku Edison Wonata kepada Info Baru di Ambon kemarin (14/06).
Menurutnya, dari hasil perhitungan suara yang dilakukan, ternyata ada beberapa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku yang terkesan hanya sekedar membangun opini publik dengan menyajikan data suara berragam.
‘’Hal ini terlihat pada pasangan SETIA, BETA TULUS dan DAMAI dan BOB ARIEF,   dimana data yang disajikan masih harus dipertanyakan keabsahannya, apalagi mengatas namakan data KPU maupun hasil survey beberapa Lembaga survey,’’ tandasnya.
Menurutnya, dari perang data saat ini, terindikasi sekali  bahwa pasangan SETIA terkesan ingin mendominasi perolehan suara, begitupun pasangan-pasangan calon lainnya dan berupaya mengabaikan pasangan MANDAT dari  perolehan suara berdasarkan hasil perhitungan Lembaga-Lembaga survey tersebut.
Padahal,  sesuai kenyataan perolehan suara saat ini, pasangan MANDAT menang telak di lima Kabupaten/Kota di Tenggara Raya yakni Maluku Tenggara, Kota Tual, MTB, MBD dan Aru, termasuk kota Ambon juga dimenangkan MANDAT.
Sementara pasangan SETIA hanya menang di dua Kabupaten/Kota yakni Buru dan Buru Selatan, itupun hanya menang tipis dari  MANDAT  di Buru Selatan.
‘’Sedangkan pasangan-pasangan calon Gubernur Maluku lainnya menang pada basis mereka masing-masing seperti BETA TULUS menang di Maluku Tengah, DAMAI menang di SBT dan BOB ARIEF menang di SBB dan berbagi angka variatif dengan pasangan calon lainnya di luar tiga Kabupaten tersebut,’’ ujarnya.
Atas dasar itulah, lanjut Wonata, ketika dikalkulasi kekuatan politik menyiasati terjadinya putaran kedua Pilkada Maluku, pasangan SETIA lebih enjoi head to head dengan tiga pasangan calon lainnya yakni BETA TULUS, DAMAI dan BOB ARIEF, dibanding head to head dengan MANDAT di putaran kedua. 
Akibatnya, lanjutnya lagi, muncul spekulasi politik memasuki putaran kedua, bisa saja terjadi peluang tiga pasangan calon lainnya untuk bergabung dengan pasangan SETIA sangat tipis, sehingga bisa dipastikan SETIA akan menjadi pasangan calon one man show di putaran kedua menghadapi koalisi MANDAT.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan terbesar bagi pasangan SETIA, sehingga  untuk menghindarinya, maka penguatan kapasitas pasangan SETIA terus digalang dan dilakukan dengan membangun opini melalui berbagai media massa dengan tujuan mempengaruhi opini publik
‘’Media massa kemudian merilis hasil hitungan perolehan suara, yang dikeluarkan berbagai lembaga survey termasuk Media Survey Strategis (MSS), yang selalu mempublikasi elektabilitas pasangan  SETIA jauh melebihi elektabilitas pasangan lainnya di Pilkada Maluku,’’ tegasnya.
Namun MSS dianggap gagal total mengawal elektabilitas pasangan SETIA dalam Pilkada Maluku. Buktinya, kampanye menang satu putaran akhirnya terpatahkan dengan hasil raihan suara yang tidak begitu signifikan, sebagai akibat dari hukuman rakyat melalui voting Pilkada yang belum berpihak bagi pasangan ini. (RAE)

Posting Komentar untuk "SETIA Hindari MANDAT di Putaran II"