Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

SETIA Tahu Diri dan Unggulkan MANDAT

AMBON, INFO BARU - Mandat semakin kokoh di puncak klasemen perolehan suara. Sementara Damai berhasil menyalib Setia, dengan menyodok di urutan dua. Uniknya, hasil hitung cepat Media Survei dan Strategi (MSS) yang bekerja untuk Setia, dengan data hitung manual Setia, justru menjelaskan kontradiksi angka yang nyata. Berikut ulasan INFO BARU.

Upaya penyesatan informasi perolehan suara sementara semakin terjawab. Pelan tapi pasti Mandat semakin kokoh sebagai pimpinan klasemen perolehan suara teratas dari 5 pasangan calon. Bahkan upaya lembaga survei (MSS) yang bekerja untuk Setia, yang ingin menghadapkan Setia versus Damai di putaran kedua, melalui publikasi perhitungan cepat (quick count) Senin 17 Juni lalu, terbantahkan.

Hasil perhitungan suara cenderung menempatkan Mandat dan Damai di putaran kedua.
Pada rilis perhitungan cepat MSS yang menempatkan Setia versus Damai di hari Senin 17 Juni itu, informasi data hitung manual dari posko pemenangan Setia, justru menempatkan Setia versus Mandat di hari yang sama.

Informasi yang berhasil diperoleh Info Baru melansir dari total suara masuk 742.409 atau setara dengan 62,57 %) suara masuk berdasarkan formulir C1 KWK, Mandat unggul diatas Damai dengan 21,52 %, sementara Damai 20,64 %.

Meskipun menempatkan Setia tetap teratas dengan 23,91 %, namun posisi Setia terancam disalib Damai, karena sisa suara yang belum masuk tersebar di sebagian TPS di Kabupaten SBT dan sebagian besar TPS di daerah dari lima kabupaten dan kota di wilayah tenggara.

Apa yang diduga publik semakin jelas, dengan hasil tabulasi perhitungan manual berdasarkan jumlah suara masuk 94,54 % dari Tim Manual Perhitungan (TMP) Mandat, yang dirilis setiap hari melalui Harian Info Baru.

Data yang terpublikasi per 19 Juni misalnya menempatkan Mandat pada urutan teratas dengan 22,59 %, kemudian disusul Damai pada urutan kedua (22,34%), sedangkan Setia harus puas di urutan ketiga dengan 22,26 %.

Ini artinya peluang Setia semakin tipis untuk tetap berada dalam zoona dua putaran, karena semua kantong suara perolehan suara Setia sudah masuk dari angka 94,54 suara masuk itu. Posisi Mandat semakin tidak terkejar, karena dari sisa suara 4,46% suara yang belum masuk itu sebagian besar berada di daerah Maluku bagian tenggara.

Sementara Damai dengan selisih tipis dengan Setia, justru lebih mampu diunggulkan karena zona perolehan suaranya merata di semua basis Setia. Ini artinya jika hasil ini tidak akan terkoreksi, kemungkinan besar Damai-lah yang mendampingi Mandat di putaran kedua.

Hasil perhitungan suara berdasarkan data manual (yang sumbernya dari data C1 KWK) ini, sebenarnya merupakan data akurat dan otentik, karena berasal dari dokumen resmi berita acara perhitungan suara di setiap TPS.

Karenanya data ini lebih valid dari data perhitungan cepat lembaga survei, karena mengggunakan batas kesalahan alias margin of eror -+ 1 %.

Berbagai upaya yang dilakukan dengan pengembangan opini publik melalui media massa dan media sosial lainnya (Facebook, Blackberry Masenggers, dan Tweeter) yang ingin menempatkan Setia sebagai pihak sudah pasti masuk putaran kedua, pada akhirnya akan semakin kendor.

Apalagi ada upaya yang ingin membenturkan Damai dan Mandat sebagai salah satu kontestan yang akan meraih tiket runner up untuk bersanding dengan Setia, semakin mampu dideteksi publik. Bahkan cagub Damai Abdullah Vanath, melalui salah satu tim suksesnya, meyakini Damai akan bertarung dengan Mandat di putaran kedua, bukan dengan Setia.

Dengan demikian upaya sistematis pengembangan opini dari tim media Setia, yang selama ini cukup menyakinkan publik, termasuk juga menggiring Damai agar membangun rivalitas data perolehan suara dengan tim Mandat, akan semakin tidak mendapat simpati.

Sebab indikasi sebenarnya, jika tim Damai terus berada dalam skenario ini, mereka akan tergeser dari peluang untuk masuk zona dua putaran, karena tidak memperhitungkan agregat data perolehan suara dengan Setia.

Alhasil, apa yang dilakukan dalam permainan opini ini, yang ingin menghindari Setia versus Mandat di putaran kedua mempunyai dua implikasi pada motif dan alasan yang masuk akal. Pertama, sejumlah tokoh Setia di Kota Ambon memiliki trauma dan ketakutan berlebihan, karena mereka rata-rata gagal memenangkan Setia di TPS masing-masing. Semua TPS di kantong-kantong tim utama Setia, disapu bersih oleh Mandat.

Intinya mereka punya alasan pribadi kenapa menghindari Mandat di putaran kedua, karena takut dipermalukan dua kali.

Kedua, dengan berupaya membenturkan pasangan lain dengan Mandat, termasuk Bob-Arif dan Damai,
Setia sedang memainkan jurus merangkul koalisi di putaran kedua. Dengan Bob-Arif, Setia berupaya meninggikan suhu rivalitas dengan Mandat, ketika memanfaatkan pernyataan Sekretaris Pemenangan Tim Mandat, Tyobihend Sahureka, yang berupaya menjawab pernyataan Jacobis Putileihalat.

Sedangkan dengan Damai, Setia sebenarnya ingin menyembunyikan ketakutan mereka, karena Damai berpeluang menyalib Setia di rekapitulasi akhir KPU Maluku 11 Juli.

Dua alasan itu, dengan jelas mengurai strategi pengacauan opini publik, yang sementara ini terus dipraktekkan, termasuk dengan mengacaukan informasi publikasi perhitungan cepat lembaga survei.

Namun apapun konteksnya keyakinan dan rasional masyarakat semakin tangguh. Semakin mendekati rekapitulasi akhir di KPU Maluku, keyakinan public dan tim sukses pasangan calon lain, semakin mampu mendikte skenario kerja isu yang menyesatkan, dan mana isu yang benar.

Jadi kesimpulan dari analisis Info Baru, jika Damai tidak terjebak dengan skenario pihak/pasangan lain, dengan pengawalan rekapitulasi perhitungan suara yang valid dan ketat, maka Damai berpeluang mendampingi Mandat di putaran kedua. Seperti halnya yang diyakini cagub Abdullah Vanath dari ucapan salah satu tim suksesnya, bahwa Mandat versus Damai akan bertemu di putaran kedua. (*)

Posting Komentar untuk "SETIA Tahu Diri dan Unggulkan MANDAT"