Konspirasi DAMAI-SETIA Game Over

AMBON, INFO BARU - Konspirasi dan kemesraan yang selama ini dijalani pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur berjargon SETIA dan DAMAI dikabarkan berakhir alias game over.

Ternyata penyebab berakhirnya kemesraan DAMAI-SETIA disebabkan karena SETIA mengingkari janji dengan melaporkan KPU dan Panwas Kabupaten Seram Bagian Timur ke DKPP terkait kecurangan yang dilakukan di SBT.

‘’Seharusnya untuk mempertahankan soliditas DAMAI-SETIA, langkah hukum tidak boleh ditempuh salah satu dari dua pasangan calon ini,’’ ujar Arifin salah satu pengamat politik di daerah ini kepada Info Baru di Ambon kemarin (17/7).

Menurutnya, pasangan DAMAI telah memberikan ruang kepada pasangan SETIA sebagai runer up perolehan suara di Kabupaten SBT melebihi pasangan calon lainnya dengan jumlah lebih kurang 14.000.

Alhasil, dengan perolehan suara ini justru menempatkan SETIA sebagai runer up dalam Keputusan KPU Maluku yang sangat kontroversi. Padahal sebelumnya MANDAT yang memimpin klasemen perhitungan suara minus SBT.

Selain itu, lanjutnya lagi, pernyataan Said Assagaff calon Gubernur Maluku yang diusung partai Golkar dan beberapa gabungan partai politik terkait kecurangan perhitungan suara di Kabupaten SBT, ternyata semakin memperlebar jurang pemisah antara DAMAI dan SETIA yang sudah dibangun sejak awal.

‘’Bukan itu saja, ketika juru Bicara Tim DAMAI tampil dan mengecam pernyataan Said Assagaff, membuktikan bahwa soliditas dianatar kedua pasangan ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi,’’ timpalnya.

Namun, hingga kini tim SETIA justru tidak menanggapi kecaman tim DAMAI terkait pernyataan yang dilontarkan Cagub Maluku Said Assagaff, karena pasangan ini lebih memilih jalur aman memasuki putaran kedua, ketimbang berada dalam koalisi DAMAI-SETIA.

Ini merupakan konsekwensi politik yang harus diambil, kendatipun untuk itu harus mengorbankan orang lain demi mencapai kepentingan politik yang lebih besar.

‘’Saya menilai ini merupakan trik politik SETIA agar tidak kehilangan kepercayaan dari pendukungnya, kendatipun untuk itu resikonya sangat berat,’’ tukasnya.

Di sisi lain, DAMAI yang merasa telah dikhianati, justru melakukan perlawanan, karena apa yang dilakukan SETIA sangat tidak normatif dan di luar jalur kesepakatan yang telah dibangun selama ini.

Menurutnya, gendang perang telah ditabuh sehingga tidak ada pilihan lain kecuali melawan teman yang selama ini menjadi sekutunya di medan pertempuran Pilkada Maluku. (*)