Vanath dan Pendukung Bertindak Preman, TULUS Lapor Polisi
AMBON, INFO BARU - Tim pemenangan Abdullah Tuasikal-Hendrik Lewerissa (BETA-TULUS) melaporkan ke Polda atas teror yang diindikasi dilakukan kubu pendukung Abdullah Vanath-Marthen Maspaitella (DAMAI) di Bula, ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
"Kami telah memberikan kuasa kepada tim pengacara untuk melaporkan aksi teror di Bula pada Kamis (15/8) malam hingga Jumat (16/8) dinihari ke Polda Maluku," kata Calon Wagub Hendrik Lewerissa di Ambon, Minggu (18/8) di Ambon.
Ia menjelaskan bahwa laporan juga akan disampaikan ke Bawaslu, KPU dan DPRD Maluku.
Ketua DPD Gerindra Maluku ini berada di Bula bersama tim pemenangan dalam rangka konsolidasi menghadapi pemungutan suara ulang sebagaimana diputuskan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta 30 Juli 2013.
"Kami melakukan konsolidasi juga hanya di ruangan penginapan Resto dengan didampingi tiga personel Polda Maluku yang melakukan pengawalan sesuai ketentuan," ujarnya.
Sayangnya, Kamis (15/8) malam, sekitar pukul 21.30 WIT pemilik penginapan Restu mendapat telepon yang mengaku dari pendukung Abdullah Vanath mengancam karena menerima dirinya bersama.
Pada pukul 22.55 WIT tiba-tiba penginapan Restu dilempari batu oleh ratusan orang dan berlanjut hingga Kapolres SBT AKBP P. Yugonarko diminta Hendrik agar mengevakuasinya dengan tim konsolidasi keluar dari Bula pada Jumat (16/8) sekitar pukul 01.55 WIT.
"Mereka sekitar 200-an, mereka datang sambil menghujani penginapan dan memaksa kita keluar dari penginapan. Mereka berteriak, 'Hendrik keluar kau dari SBT, ini wilayah pasangan DAMAI'. Kita tahu mereka itu pendukung pasangan Damai karena mereka sendiri yang mengatakan demikian," beber Lewerissa meniru teriakan massa.
Saat itu, kata Lewerissa, terlihat beberapa mobil dan sepeda motor mondar-mandir di depan penginapan sebelum pada akhirnya datang ratusan orang sambil menghujani penginapan tersebut.
Dia juga menjelaskan berdasarkan laporan tim pemenangan di Bula maupun Fungsionaris Gerindra menduga adanya keterlibatan oknum Camat saat aksi teror.
"Kami patut menduga adanya keterlibatan Camat karena saat aksi tersebut terlihat dua unit mobil biasanya dipakai bersangkutan. Apalagi, Abdullah Vanath adalah Bupati SBT," ujarnya.
Karena itu, dia minta Polda Maluku maupun penyelenggara pemilu agar mengawasi secara ketat pelaksanaan pemungutan suara ulang di SBT.
"Jadi Negara, penyelenggara Pilkada maupun aparat keamanan. tidak boleh kalah terhadap aksi yang tidak bertanggung jawab dan mengancam stabilitas keamanan di Maluku secara umum dan SBT khususnya," kata Lewerissa.
Di tempat terpisah, Ketua Tim Pemenangan pasangan DAMAI Michael Paliama yang dikonfirmasi wartawan mengatakan belum mendapatkan laporan tersebut. "Saya belum mendapatkan laporan dari Bula soal insiden itu," ucapnya. (*)
Posting Komentar untuk "Vanath dan Pendukung Bertindak Preman, TULUS Lapor Polisi"