Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Putri Wapres Kunjungi Pulau Banda dan Masohi

MASOHI, INFO BARU - Salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Ny. Meutiah Hatta anak kandung Wakil Presiden Muhammad Hatta, Sabtu (19/10) mengunjungi Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Sebelum ke Masohi, Meutiah sempat mengunjungi Pulau Banda.

Menurut Meutiah, Pulau Banda merupakan daerah tujuan wisata dunia namun kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi Maluku maupun Kabupaten Malteng.

“Banyak kendala di Banda di antaranya jalur transportasi, komunikasi, akses internet, tata kelola lingkungan, pendidikan,” ungkapnya.

Kata Meutiah, wisatawan akan kesulitan untuk bisa ke Banda lantaran jalur transportasi dari Masohi ke Banda juga sangat sulit dan harus diperhatikan.

Meutiah menyarankan agar Pemkab Malteng dan Pemprov Maluku dapat membuka akses kerjasama dengan BUMN untuk tranportasi Pesawat dari Banda-Amahai, Banda-Laha rutin.

Lanjutnya, trasnportasi di laut juga sebaiknya melayani rute setiap hari dari masohi ke Banda, sebab Banda adalah daerah tujuan wisatawan asing maupun lokal.

Menyangkut permasalahan sampah Mutiah mengungkapkan kedatangannya di Banda pada 2010 lalu tidak ada sampah disana seperti sekarang, namun kondisi tersebut berubah drastic lantaran saat ini Sampah penuhi Banda.

“Pada 2010 lalu saya datang di Banda itu sampah masih kurang terlihat. Tapi saat ini luar biasa di Banda sekarang sampah berserakan dimana-mana. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi sampah sudah dibuang di lautan yang merupakan ikon wisata bagi Provinsi Maluku yaitu wisata Bahari Banda dengan biota laut yang indah namun tidak dijaga dengan baik. Perlunya perhatian dan pengawasan Pemerintah Daerah Kabupaten Malupun Provinsi Maluku,” tandasnya.

Menurut Meutiah, hal tersebut perlu juga ada pengawasan dilakukan petugas Dermaga setiap rute kapal yang menyinggahi dermaga Banda. Dan kemungkinan sampah yang kini bertebaran di Banda darat dan  laut minimnya pengawasan.

“Yang menarik saya di dermaga Banda saat baru turun dari Kapal dan melihat-lihat laut, dari dekat tiba-tiba saya dikagetkan dengan kantong sampah yang dilempar dari atas kapal sebanyak 2 kali ke laut. Sungguh sangat menyedihkan karena biota laut menjadi sasaran sampah, yang merupakan ikon wisata daerah Banda. Saya minta kepada Pemerintah Daerah setempat agar bisa memperhatikan maslaah ini,” harap Meutiah.

Selain itu, situs sejarah harus dijaga dengan baik yang mana tempat situs sejarah misalnya Benteng jangan dirusak, dicoret-coret lantaran situs sejarah di Banda itu merupakan aset daerah yang tentunya bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Meutiah menghimbau kepada masyarakat Maluku umumnya untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dalam bingkai NKRI serta tidak mementingkan daerah masing-masing.

Sementara itu, soal dunia pendidikan di Maluku harus dapat diperhatikan dengan sistem pendidikan yang baik, sarana dan prasarana siswa harus lebih diperhatikan, rumah guru juga harus diperhatikan, serta mestinya ada materi pendidikan bahasa daerah dan perikanan kelautan.

Di Kota Masohi putrid mantan Wakil Presiden-RI Muhammad Hatta ini sempat mengunjungi masyarakat Naulu, Dusun Yahlhatan Negeri Tamilouw Kecamatan Amahai Kabupaten Malteng.

Dalam tatap muka bersama masyarakat adat Naulu, Meutiah menyampaikan pentingnya pendidikan untuk anak-anak dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dalam bingaki NKRI.

“Anak anak harus diperhatikan pendidikannya agar mempunyai ilmu yang banyak dan berkarakter tangguh,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Meutiah juga mengunjungi Goa Akohi di Negeri Tamilouw, dan meminta kepada Raja Negeri Tamilouw agar menjaga dan melestarikan situs sejarah tersebvut.

“Nampak ada coretan-coretan pilox di dinding Goa dan perlu adanya publikasi dari Pemerintah Daerah Malteng tentang aset sejarah pada Negeri Tamilouw,” tandasnya.

Sebelum meninggalkan Kota Masohi Sabtu (19/10) Meutiah juga sempat berkujung ke SMK 1 dan SMA 2 Masohi serta Pasar Ikan Pengeringan Pantai Kelurahan Ampera juga bertatap muka dengan para Nelayan dan Pedagang setempat.

Di Pasar Ikan Mutiah juga menyoroti sampah yang berserakan misalnya di badan jalan Pasar Ikan dan di dalam Kota Masohi RT 03 Kelurahan Ampera.

“Seharusnya Pemda dalam hal ini Dinas Tata Kota dan Lingkungan Hidup menyediakan Counter/Tong sampah disetiap RT di pesisir pantai agar sampah tersebut tidak ditumpuk apalagi dibuang ke laut, hal ini tentu sangat menyedihkan,” keluhnya.

Meutiah yang sempat diwawancarai Koran ini di Masohi sangat berharap adanya perhatian serius Pemda Malteng agar menyikapi permasalahan daerah saat ini dan yang akan datang.

Pasalnya, Kabupaten Malteng tidak lama lagi akan menjadi Ibukota Provinsi Maluku, sehingga kata Meutiah, secara otomatis berpindahnya Ibukota Provinsi di Malteng, maka semua aspek juga akan berubah.

“Bisnis akan makin menggeliat masuknya banyak pedagang dari luar. Jadi sudah seharusnya Pemda mempersiapkan diri dari sekarang, agar permasalahan sampah di Kota Masohi dapat diatasi dari sekarang. Sehingga dapat menepis anggapan pemindahan Ibukota hanya pindah masalah,” tandas Meutiah. (MSH)

Posting Komentar untuk "Putri Wapres Kunjungi Pulau Banda dan Masohi"