Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Surat Suara Pilkada Maluku Dicetak Tanpa Tender

Ilustrasi, Rapat Pleno KPU Maluku.
AMBON, INFO BARU - KPU Provinsi Maluku diam-diam sudah melakukan penunjukan langsung pengadaan surat suara Pilkada putaran kedua. Idrus Tatuhey sudah mengintruksikan langganan selama dua periode untuk mencetak surat suara putaran kedua yang diagendakan 14 Desember ini.

Toko Simpang dan Foto Copy Sar adalah langganan KPU di bawah Idrus Tatuhey yang biasanya mencetak surat suara Pilkada Maluku selama ini. Penunjukan secara diam-diam mengindikasikan kecurangan pada surat suara dan aroma korupsi yang besar.

Seperti terjadi pada Pemumutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten SBT. KPU Maluku mencetak surat undangan atau formulir C. 6 KWK sekitar 9000 adalah foto kopi. Hal ini dimanfaatkan oleh salah satu pasangan calon gubernur, sementara dari segi anggaran dana tersebut diindikasikan korupsi.

Penunjukan langsung ini diakui Komisioner KPU Maluku, Noferson Hukunala kemarin kepada Info Baru melalui telepon. Dirinya berdalih jika dilakukan tender, maka Pilkada tidak akan dilakukan pada 2013 ini.

“Memang benar KPU Maluku sudah menunjuk langsung untuk mencetak surat suara Pilkada pada putaran kedua yang direncanakan pada 14 Desember mendatang,” kilahnya.

Rekanan yang biasanya mencetak surat suara selama ini, menurutnya adalah langganan biasa KPU Maluku yang selama dua periode Idrus Tatuhey menjabat Ketua KPU, namun dirinya tidak mengetahui pasti perusahaan apa yang mengerjakan proyek Rp 2 miliar tersebut.

”Yang mencetak surat suara itu adalah rekanan yang kemarin mencetak surat suara pada putaran pertama pilkada maluku 11 Juni 2013 kemarin,” jelasnya. 

Sementara menyoal kapan dilakukan penunjukan langganan, dirinya berdalih tidak mengetahui pasti dan tidak mengetahui nama perusahaan yang mencetak surat suara tersebut.

“Saya tidak mengetahui kapan dilakukan penunjukan dan mengetahui perusahan apa yang ditunjuk. Tugas saya bertugas mengetahui masalah mutu, kualitas, kerahasiaan dan ketepatan jumlah,” bebernya.

Cetakan suara yang dilakukan langganan KPU Provinsi Maluku selama dua periode pimpinan Idrus Tatuhey, namun untuk putaran kedua Pilkada Maluku sekitar 1.200.00 surat suara tidak dicetak di Kota Ambon, tapi dicetak di Jakarta.

“Dengan kualitas yang bagus, percetakan surat suara pada Pilkada Maluku putaran kedua ini tidak dilakukan di Kota Ambon, namun dicetak di luar daerah,” kilahnya lagi. (SAT)

Posting Komentar untuk "Surat Suara Pilkada Maluku Dicetak Tanpa Tender "