HMI Ancam Demo Disdikpora Maluku

AMBON, INFO BARU--Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa secara besar-besaran di Kejakssan Tinggi (Kejati) Maluku, terkait kasus dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Maluku.
Penyataan tersebut ditegaskan, Karateker HMI Cabang Ambon, Arista Junaidi kepada Info Baru, Kamis (23/1) kemarin.
Dia mengatakan, setelah menggelar unjuk rasa nanti, pihaknya langsung menyerahkan sejumlah bukti dugaan penyalagunaan anggaran yang dilakukan Disdikpora, kepada pihak Kejati Maluku.
HMI Cabang Ambon menilai, ada kejanggalan dalam beberapa program pembinaan yang dilakukan Disdikpora Maluku. Katanya, dalam program tersebut, pihak Disdikpora terkesan mengada-ngada.
“Pihak di Disdikpora Maluku terkesan mengada-ngada. Selain mengada-ngada, sejumlah program juga dinilai tidak rasional,” tandasnya.
Seperti yeng terlihat pada beberapa program Disdikpora berikut ini. Program pementasan Tarian Kolosa, alokasi anggarannya sebesar Rp. 7.385.261.000, sementara yang direalisasi sebesar Rp. 7.337.416.500. Sisa anggarannya Rp. 47.844.500. Kemudian program Pembinaan Generasi Pemuda, dengan alokasi anggaran Rp. 657.500.000, realisasinya Rp. 656.215.000. Sisa anggaran dalam program ini yakni Rp. 1.285.000.
Selanjutnya, program Pementasan Pemuda Bamboowind Orchestra, alokasi anggarannya Rp. 517.309.000, dan realisasinya Rp. 515.517.000, Sisa anggaran Rp. 1.792.000. Program Kreatifitas Pemuda Dalam Pementasan Ilustrasi Musik Daerah, alokasi anggaran sebesar Rp. 525.000.000, realisasi anggarannya Rp. 525.000.000, sisa anggaran Nol Rupiah, Program Penyelenggaraan Kemitraan untuk Meningkatkan Kualitas dan Kemandirian Pemuda, alokasi anggaran Rp. 342.500.000, realisasinya Rp. 272.100.000 dan sisa anggarannya Rp. 70.400.000.
Dari penjabaran lima program ini, mereka menggapnya bermasalah dan ada indikasi korupsi. Indikasi korup ini dilihat pada pemborosan dan penyalagunaan uang negara, terutama pada sub program Pementasan Tarian Kolosa, yang memakan anggaran sebesar Rp. 7.337.416.500.
Menurutnya, ada beberapa program yang semestinya dimasukan dalam program pementasan Tarian Kolosa, seperti Pementasan Pemuda Bamboowind Orchestra, yang dilakukan saat momen MTQ XXIV 2012 lalu.
Selain itu sub Program Kreatifitas Pemuda dalam Pementasan Ilustrasi Musik Daerah, dengan alokasi anggaran Rp. 525.000.000. Lanjutnya Junaidi, pada sub program ini, masalah yang ditemukan hampir sama dengan Pementasan Pemuda Bamboowind Orchestra, karena semestinya alokasi anggarannya itu dimasukan pada sub program Tarian Kolosa senilai Rp. 7.337.416.500.
“Ada keganjalan dalam program ini, karena dalam pelaksanaannya tidak ada sisa anggaran satu rupiah pun. Kami mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas pada semua program diatas, termasuk program Pembinaan Generasi Pemuda, yang sampai detik ini belum dilihat wujudnya seperti apa,” ujar Junaidi.
Dikatakan, sub program pemuda itu samasekali tidak ada wujudnya. “Program bagi peningkatan dan kemandirian pemuda di Maluku tidak jelas dan tidak pernah kami rasakan. Kami mempertanyakan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas realisasi anggaran tersebut,” desaknya. (MG-01)
Posting Komentar untuk "HMI Ancam Demo Disdikpora Maluku"