Saatnya Maluku Punya Blue Print Tuntaskan Konflik
AMBON, INFO BARU--Bentrok warga antar Kampung pasca konflik 1999 hingga kini belum mampu dituntaskan oleh aparat yang berwajib, atau konflik sosial itu terus subur bak jamur tumbuh di musim hujan.
Direktur Eksekutif Parliament Monitoring (PAMOR) Maluku Halid Muhrum Pegatong saat diwawancarai Info Baru akhir pekan kemarin menyatakan, penegakan hukum dalam penyelesaian konflik masih kurang dalam upaya perdamaian dan bukan penindakan yang lebih di kedepankan.
Menurut Pegatong, hal itu bisa dimaklumi pada masa awal pasca konflik 1999, namun untuk konteks kekiniaan di sudah tepat lagi dilakukan metode penyelesaian konflik antar warga di Maluku saat ini.
Pegatong menandaskan penanganan konflik antar warga di Maluku selama ini sandarannya masih kasuistis, atau penyelesainnya tidak komprehensif juga tidak jangka panjang.
Ia menyarankan sudah saatnya Maluku memiliki kerangka kerja (blue print) untuk peyelesaian konflik-konflik social yang komprehensif dan dilakukan secara jangka panjang.
Pasalnya, secara culture masyarakat Maluku bukan tipe masyarakat yang menikmati konflik. “Makanya, jarang kita temukan kasus-kasus kekerasan yang berlebihan di Maluku seperti perampokan, pembunuhan sadis, pembunuhan terencana dan lain-lain,” tandasnya.
Lanjutnya, masyarakat Maluku termasuk masyarakat yang memiliki ikatan komunitas atau Kekeluargaan, budaya, agama dan lain-lain yang sangat kuat, sehingga konflik personal akan sangat mudah berkembang menjadi kekerasan social yang diakibatkan oleh adanya solidaritas yang muncul dari ikatan-ikatan komunitas dimaksud.
Menurut Pegatong, ciri masyarakat Maluku yang demikian sangat kuat dengan ikatan komunitasnya itu menyebabkan masyarakat sangat mudah disentuh sentiment peningkat komunitasnya (adat, agama dan lain-lain-Red), baik oleh masyarakat sendiri secara “tidak sadar” maupun oleh orang-orang yang sengaja ingin mengambil keuntungan dari konflik-konflik di Maluku yang sangat kompleks tersebut.
Lantas apakah ada yang memelihara atau mengkoordinir konflik antar warga Di Maluku saat ini? ditanya demikaian Pegatong menyatakan, dirinya belum dapat menyimpulkan soal hal tersebut.
Namun kata Pegatong, kalau ada pihak-pihak yang kemudian masuk untuk memanfaatkan konflik personal untuk kemudian diarahkan menjadi konflik social itu bisa saja terjadi. (MAS)
Posting Komentar untuk "Saatnya Maluku Punya Blue Print Tuntaskan Konflik"