Baterai di Sejumlah Site Milik Telkomsel Dicuri, Polisi Belum Ungkap Pelaku

AMBON, INFO BARU--Kasus pencurian peralatan berjenis Baterai di sejumlah Site milik Telkomsel di Kota Ambon dan beberapa kabupaten lainnya di Maluku, hingga kini belum juga diungkap pihak Kepolisian.
Pencurain baterai Base Transceiver Station (BTS) terjadi pada sejumlah site milik Telkomsel akhirnya berimbas terhadap tegangan power pada site induk.
Naasnya, aksi pencurian baterai dilakukan pelaku tidak berrtanggungjawab itu terjadi pada site-site simpul induk.
Pencurian baterai pada sejumlah site milik telkomsel di kota Ambon itu bukan hanya merugikan pihak Telkomsel selaku penyedia jasa atau pelayan, namun kerugian yang sama juga dirasakan masyarakat selaku konsumen atau pengguna jasa telkomsel.
Pasalnya, atas pencurian alat vital pada Telkomsel itu mengakibatkan masyarakat selaku konsumen khsusnya di Kota Ambon dan Maluku umumnya acap kali bersungut atau mengeluh.
Padahal pelayan pihak Telkomsel dapat dibilang telah maksimal. Tapi lantaran perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab dengan jalan mencuri baterai pada sejumlah site milik Telkomsel kini memicu keluhan dari masyarakat selaku pengguna jasa vital yang kini menjadi kebutuhan mendasar tersebut.
Keluhan masyarakat itu sebahagian besar pada jaringan yang sering gangguan sehingga akses komunikasi masyarakat selaku pengguna jasa telkomesl itu sendiri otomatis terganggu.
Koordinator Manisite Ambon Iner dan Kepulauan Enjinering Cluster, Usman Kaplale, yang dikonfirmasi Info Baru Selasa (6/5) di Ambon mengakui, kalau baterai di sejumlah site milik Telkomsel di Kota Ambon dan kabupaten Malteng yang dicuri masing-masing pada lokasi, Site Ery, Latery, Suli, Lipi, Salobar, Mahia, Air Kuning, Reloc Kayu Tiga, Amahusu, Waiheru, Hutumuri, Wai dan di waraka kabupaten Maluku Tengah.
Menurut Kaplale, sejumlah site Telkomsel yang dicuri oleh pelaku sudah terjadi beberapa waktu lalu tapi hingga kini belum diketahui siapa mereka pelakunya.
“Pencurian baterai itu disejumlah site Telkomsel di Kota Ambon dan bebeapa lainnya di Maluku. Pihak Telkomsel telah melaporkan hal ini kepada kepolisian, tapi pelaku hingga kini belum juga diungkap atau ditangkap,” ujarnya.
Kaplale menjelaskan, baterai di sejumlah site milik telkomsel yang dicuri itu fungsinya untuk memback-up energi pemancar sinyal jika suplay listrik PLN padam. Tapi sialnya, oknum yang tidak bertanggungjawab tega mencuri benda berharga tersebut.
Menurut Kaplale, atas pencurian baterai di sejumlah site induk menyebabkan pihak Telkomsel mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. “Jadi, atas pencurian baterai di sejumlah site milik Telkomsel di Kota Ambon dan Maluku Tengah itu, Telkomsel mengalami kerugian ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
Sementara itu, Husen selaku konsumen jasa Telkomsel di Kota Ambon yang dimintai komentarnya terkait hal ini, turut menyayangkan aksi pencurian baterai di sejumlah site milik Telkomsel di Kota Ambon dan beberapa daerah di Maluku.
“Ini kan kejahatan, jadi polisi harus segera mengungkap kasus ini sekaligus menangkap para pencuri baterai milik Telkomsel ,” tekannya.
Selaku konsumen, lanjut Husen, dirinya turut prihatin atas kasus pencurian baterai di sejumlah site milik Telkomsel di kota Ambon dan beberapa daerah lainnya di Maluku.
“Pantas saja jaringan telkomsel sering gangguan. Kami kira pihak telkomsel Ambon sengaja melakukan hal itu. Ternyata maslaahnya karena kasus pencurian baterai di sejumlah site milik telkomsel,” kesalnya.
Untuk itu, Husen kembali mendesak agar polisi segera mengungkap kasus ini sekaligus menangkap para pelaku.
“Harapan kami selaku pengguna jasa telkomsel di Ambon, ya aparat Kepolisian harus mengungkap kasus ini dan menangkap para kawanan pencuri baterai di sejumlah site milik Telkomsel,” desaknya. (MAS)