DIPA Poltek Ambon 21 Miliar Diduga Bocor

AMBON, INFO BARU--Daftar Isian Pagu Anggaran atau DIPA Politeknik Negeri Ambon tahun 2013 Rp 21 miliar diduga telah bocor.
Dugaan bocornya DIPA ditengarai dilakukan oleh mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Victor Cornelis dan Direktur Poltek M.V Putuhena selaku Kuasa Pengguna Anggaran atau KPA.
Sesuai data yang diperoleh Info Baru menerangkan, bocoranya DIPA Poltek Ambon tahun 2013 itu dapat dilihat dari total dana belana barang 11 miliar dan dana belanja modal 10 miliar, sehingga dugaan penyelewengan dana sebesar Rp 21 miliar.
Penyelewengan DIPA itu dapat dilihat dari proyek pembangunan pagar depan kampus tersebut senilai 500 juta yang dianggap pembangunan pagar itu sebagai dana perawatan. Padahal proyek itu merupakan proyek baru.
Proyek tersebut terkesan asal-asalan. Bahkan proyek ini merupakan diduga ada manipulasi dana untuk memperkaya diri sendiri, karena dananya tidak tertuang dalam Sistem Akuntansi Keuangan Negara (Simak) Politeknik Negeri Ambon.
Proyek pembuatan taman berupa tanaman pohon-pohon yang dianggarkan sekitar 500 juta itu, tidak pernah dilaporkan sebagai aset buat negara karena masuk dalam kategori belanja modal.
Kejanggalan lain proyek ini juga tidak ada dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL). Selain itu proyek tersebut tidak terdata dalam SIMAK Poltek Negeri Ambon tahun 2013.
Sementara itu, dalam belanja modal Polteknik Ambon tahun 2013 yang dilaporkan pada data SIMAK sebanyak 200 juta. Sedangkan DIPA dan RKAKL belanja barang sebanyak 11 miliar. Sehingga dicurigai sungguh adanya konspirasi dana yang diduga dilakukan Putuhena dan Victor Corneles.
Untuk belanja modal yang tidak dilaporkan dalam laporan SIMAK tahun 2013 sekitar 9 miliar. Hal itu menunjukan ada proyek tidak sesuai dengan peruntukan atau asal-asalan atau pihak terkait hanya sekedar mencari keuntungan semata.
Pasalnya, dalam mata anggaran belanja modal kode (5.3) dan mata anggaran barang kode (5.2) sudah dapat terlihat pada DIPA tahun 2013 dan RKAKL.
Menyangkut masalah ini, Direktur Politeknik Negeri Ambon, M.V. Putuhena yang dikonfirmasi Koran ini via telepon, Rabu (2/7), yang bersangkutan membantah semua tuduhan tersebut. Sebelumnya saat ditelepon Putuhena enggan mengangkat atau menerima telepon yang masuk, dirinya hanya membalas melalui pesan SMS ke Info Baru. “Semua informasi itu tidak benar,” singkatnya. (SAT)