Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pancasila Belum Teraktualisasai di Maluku

Pancasila Belum Teraktualisasai di Maluku.
AMBON, INFO BARU--untuk mengaktualisasikan pancasila di Maluku, Lembaga Studi Pancasila (LSP) Darussalam Jumat (29/8) kemarin menggelar fokus grup diskusi terkait aktualisasi Pancasila bagi mahasiswa dan pemuda.

Rizal Sangadji dari Forum grup diskusi mengatakan, diskusi yang digelar ini untuk meningkatkan wawasan mahasiswa dan kaum muda terhadap Pancasila tujuannya agar para mahasiswa lebih mudah memaknai dasar negara Indonesia dan menolak ideologi yang lain.

Rizal yang juga Koordinator Moluccas Democratization Voice ini mengemukakan, Pancasila sebagai dasar ideologi negara adalah kesepakatan politik para Founding Fathers ketika negara Indonesia didirikan.

Alasannya, soal konflik/bentrok dan perselisihan yang kerap melibatkan warga di Maluku, adalah bukti kalau Pancasila belum sepenuhnya teraktualisasikan.

Menurutnya, dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai, berupa penambahan, pengurangan dan penyimpangan dari makna seharusnya.

Sehingga Rizal menekankan untuk menjaga konsistensi aktualisasi nilai Pancasila dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara, perlu Pancasila formal yang abstrak, umum dan universal ditransformasikan menjadi rumusan Pancasila yang umum dan kolektif.

Lanjutnya, bahkan menjadikan Pancasila yang individual yang artinya Pancasila menjadi sifat dari subjek kelompok dan individual, sehingga menjiwai semua tingkah laku dalam lingkungan praksis yakni bidang kenegaraan, politik dan pribadi.

Alsannya, ideologi Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia tidak boleh berhenti tapi harus selalu diperbaharui.

"Langkah tersebut dilakukan untuk menjadi pedoman, inspirasi dan dukungan pada setiap masyarakat Indonesia dalam mengembangkan diri," ujarnya.

Dikatakan, dinamika dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah keniscayaan sehingga Pancasila tetap relevan dalam fungsinya yakni memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah. Sehingga loyalitas warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Dan di sisi lain apatisme dan resistensi terhadap Pancasila juga dapat dieliminir.

Alasannya, soal konflik/bentrok dan perselisihan yang kerap melibatkan warga di Maluku, adalah bukti kalau Pancasila belum sepenuhnya teraktualisasikan.

Prioritas lagi, lanjut izal, nilai toleransi dan persatuan bangsa, karena itu aktualisasi dan sosialisasi nilai-nilai pancasila di Maluku harus terus dikembangkan, sebagai gambaran jati diri bangsa guna mengokohkan persatuan dan kepribadian bangsa Indonesia. (MAS)