Rayakan Tahun Baru Islam, Pelajar Se-Ama Latu Gelar Karnaval

AMBON, INFO BARU--Ratusan pelajar dari jenjang sekolah berbeda di seantero Negeri Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) beserta ribuan warga lainnya, Sabtu (25/10) menggelar karnaval dalam rangka memperingati tahun baru islam yang jatuh setiap tanggal 1 Muharam, Tahun Hijriyah.
Karnaval yang berlangsung disiang bolong itu dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi kampung Latu sebayak dua kali atau menempuh jarak sejauh lima kilometer.
Sebelum karnaval itu berlangsung, masing-masing Pelajar dan para dewan guru dari TK Negeri Latu, SD Negeri Latu, SD Inpres Latu, SD Negeri Namatotur, SMP Tsanawiyah Namatotur, SMP Negeri 6 Kairatu dan SMA Negeri Kairatu, bersama warga dan Imam Negeri setempat berkumpul di Baeleo Latu untuk memanjatkan doa akhir dan awal tahun hijriyah secara bersama.
Tak hanya lantunan salawat yang dikumandangkan dengan iringan-iringan hadrat, namun kidung kebesaran Nunusaku dan tarian cakalele yang diperagkan siswa-siswa dari SD Negeri Latu juga menjadi obat mata dan hati disepanjang karnaval tersebut.
Pawai seni yang rata-rata dimeriahkan oleh bocah, anak usia remaja dan kaum ibu dengan beragam dandanan ini, sempat juga membuat arus lalu lintas di Jalan Diponegoro atau Trans Seram macet total, lantaran para pengemudi baik kendaraan roda dua maupun roda empat, keasyikan menonton aksi teatrikal yang diperagaka para siswa. Namun kemacetan itu mampu diatasi pihak Polsek Amalatu dan Para Babinsa yang turut dilibatkan sebagai keamanan dalam karnaval tersebut.
Ketua Panitia Karnaval, Hatija Patty saat diwawancarai mengatakan, pawai seni atau karnaval tersebut digelar sudah sejak dulu. Selain untuk merayakan tahun baru islam dengan tujuan membangkitkan kecintaan anak terhadap islam, juga sebagai ajang melatih dan merangsang siswa-siswi untuk mampu mengembangkan bakat seni dan bakat lainya yang sudah dibawah sejak lahir.
“Kegiatan ini memiliki multi tujuan. Rata-rata para siswa yang menjadi peserta itu diberikan perannya masing-masing oleh guru,” Ujar Hatija.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan tersebut, selain bisa menamkan nilai-nilai keagamaan sejak dni, anak-anak juga bisa saling berkomunikasi dengan teman-teman sebayanya yang berasal dari sekolah lain sehingga terciptanya suatu suasaa kekerabatan. “Hal tersebut tentu sangat baik untuk perkembangan si anak,” tuturnya. (R5)