Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kapolsek Kairatu Dinilai Tidak Netral Selesaikan Bentrokan Antar Warga

Kapolsek Kairatu Dinilai Tidak Netral Selesaikan Bentrokan Antar Warga (Ilustrasi).
PIRU, INFO BARU--Warga Dusun Air Buaya, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menilai Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kairatu, tidak netral dalam menyelesaikan masalah bentrokan yang terjadi diantara warga Dusun Air Buaya dengan warga Dusun Kelapa Dua beberapa waktu yang lalu.

“Kami masyarakat Dusun Air Buaya, merasa sangat kecewa dengan sikap Kapolsek Kairatu yang terlihat lebih memihak ke warga Dusun Kelapa Dua dalam menyelesaikan masalah yang terjadi diantara kami,” kata salah satu warga Dusun Air Buaya, Amir Rahayaan Kepada Wartawan, Minggu (24/11).

Menurutnya, waktu penyelesaian masalah pasca bentrokan terjadi, sudah memasuki hari kedelapan. Kepolisian sektor kairatu juga telah berjanji kepada masyarakat bahwa akan menindak tegas pelaku-pelaku yang menjadi dalang dibalik bentrokan tersebut.

Namun hingga hari ini para tersangka pemicu bentrokan yang notabenenya adalah warga Dusun Kelapa Dua, belum juga ditangkap. Padahal pihak kepolisian setempat sudah memperoleh data mengenai siapa saja yang menjadi provokator dalam insiden tersebut.

Pihaknya mensinyalir, keterlambatan pihak kepolisian setempat dalam menangkap dalang dari bentrokan tersebut bukan karena proses penyelidikannya masih berjalan, namun karena ada penekanan khusus dari Kapolsek Kairatu agar kasus tersebut tidak perlu diteruskan.

“Sampai saat ini para tersangka pemicu konflik dari Dusun Kelapa Dua belum juga di tangkap, hal ini bukan karena pihak kepolisian tidak serius menyelesaikan masalah ini, tetapi karena kapolsek Kairatu tidak netral,” tudingnya.

Lebih jauh dia menurutkan, bentrokan antar warga kedua kampung tersebut, bukan baru kali pertama terjadi, namun sudah kesekian kalinya. Dan sejauh ini, pihak kepolisian ditengarai tidak pernah tuntas dalam menyelesaikan kasus bentrokan tersebut hingga ke akar-akarnya.
Akibatnya, dendam antar sesama warga yang merasa menjadi korban dari bentrokan itu tak pernah berakhir.

“Penyerbuan yang di lakukan oleh warga Dusun Kelapa Dua ini ke Dusun Air Buaya bukan baru pertama kali terjadi, namun sudah Tiga kali. Yang pertama hari kamis Tgl 25 maret Thn 2008, yang kedua Tgl 24 Januari 2014 dan yang terakhir ini Tgl 13 Nopember 2014. Akan tetapi penyelesaian tidak pernah tuntas, makanya bentrokan sering terjadi, karena tidak ada penindakan secara tegas dari kepolisian yang dapat memberi efek jera kepada dua belah pihak,” ujarnya.

Ditambahkan lagi, “Kami masyarakat Dusun Air Buaya jadi bingung dan stress, apakah kami tidak layak mendapat perlindungan hukum sebagai warga NKRI atau hal ini sengaja dibuat oleh aparat kepolisian di Polsek Kairatu? kami sering jadi korban dalam masalah ini, tapi dalam penyelesain kasus, warga Dusun Air Buaya selalu dijadikan tersangka bentrokan,” imbuhnya.

Dikatakan, dampak dari ketidakjelasan pihak kepolisian sektor kairatu dalam menuntaskan persoalan tersebut, hingga sekarang warga Dusun Air buaya tidak bisa menjalankan aktifitasnya dengan baik, karena sering diteror.

Olehnya itu, dia meminta kepada Kapolda Maluku, Kapolres SBB, serta Pemda SBB dalam hal ini Bupati, Camat dan Raja Kairatu agar segera mengambil langkah cepat, tepat dan tegas guna melakukan intervensi terkait penyelesaian masalah tersebut. “Agar masalah ini tidak merembes kemana-mana, kami minta dengan hormat kepada pihak-pihak terkait, untuk cepat tanggap dalam melihat persoalan ini. karena kami sudah tidak percaya kepada pihak Polsek Kairatu,” kata Amir dengan rada kesal. (ROL)