Listrik Sering Padam, DPRD SBB Diminta Tegur PLN Kairatu

PIRU, INFO BARU--Pedamaman listrik di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sering terjadi secara tidak beraturan tanpa ada pemberitahuan dari pihak PLN kairatu, sebab apa pemadaman itu dilakukan. Dengan kondisi yang ada, Himpunan Mahasiswa Seram Bagian Barat (HIPMASEB) meminta pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) SBB, segera mengevaluasi kinerja pihak manejemen PLN cabang Kairatu.
“Hanya DPRD yang kami anggap bisa menegur pihak PLN kairatu. Olehnya, kami meminta kepada bapak-bapak wakil rakyat yang terhormat, melalui komiisi yang berkompeten, agar segera memanggil pihak PLN untuk dievaluasi kinerjanya,” ujar Ketua HIPMASEB, Fadly Bufakar kepada Info Baru, Sabtu (6/12).
Dikatakan, sudah sekitar dua bulan terakhir, kondisi listrik di SBB yang bersumber dari PLN kairatu kerap mengalami pemadaman secara mendadak setiap harinya. Hal itu tentu menimbulkan kekecewaan ditengah-tengah pelanggan. Meski sebelumnya juga pernah terjadi hal yang demikian, namum saat itu menurut Fadly, pihak PLN selalu melakukan pemberitahuan terutama jika akan ada perbaikan ataupun akan ada pemadaman secara bergilir sehingga ada antisipasi dari masyarakat kalau memang ada pemutusan jaringan.
Dikatakan, jika dihitung secara cermat, dalam sebualan listrik di SBB menyala secara normal hanya berkisar delapan sampai 12 hari. Sementara sisanya itu rata-rata terjadi pemadaman secara ful. “Masyarakat bukan saja rugi karena peralatan elektroniknya rusak, tetapi pembayaran beban tagihan listrik tiap bulannya juga tidak seimbang,” terangnya.
Menurut dia, dalam Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen semua diatur secara jelas. Salah satu poin dalam UU tersebut, katanya adalah konsumen berhak mendapat pelayanan yang baik secara terus menerus dari PLN. Melalui regulasi itulah, dia meminta kepada pihak DPRD SBB untuk segera memanggil pihak PLN kairatu terkait pedaman listrik tersebut.
Jika dalam perjalannya, pihak PLN Kairatu tidak juga mengidahkan keluhan masyarakat SBB tersebut, dia mengancam akan melakukan konsolidasi besar-besaran dengan masyarakat untuk menduduki kantor PLN kairatu di Waiselang. (R0L)