Penyaluran Dana Konpensasi BBM di Negeri Latu Tidak Tepat Sasaran

PIRU, INFO BARU--Program perlindungan sosial berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diluncurkan Pemerintah RI untuk mensejahterakan rakyatnya, khususnya rumah tanggga miskin (RTM) atau rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendah sebagai pengganti atas dipangkasnya subsidi BBM, ternyata tidak dinikmati sepenuhnya oleh Rumah Tangga Sasaran (RTS) bantuan, sebagaimana dijanjikan pemerintah.
Pantauan Koran ini, di Negeri Latu, Kecamatan Amalatu, kabupaten Seram Barat (SBB) misalnya, saat proses pembagian yang dilaksanakan PT. Pos Ambon, Jumat (5/12) tengah berjalan, banyak warga yang mengeluhkan proses penyaluran dana konvensasi BBM tersebut. Sebab, sebahagian besar dari keseluruhan RTM yang berhak memperoleh bantuan pemerintah itu, tidak terdaftar dalam Data Basis Terpadu (DBT) atau daftar penerima yang dikeluarkan pemerintah.
Para penerima dana konvensasi BBM di Negeri Latu, lebih banyak diisi rumah tangga dengan tingkat social ekonomi layak. Sementara, ratusan RTM yang menjadi target konvensasi BBM, tidak mendapat porsi dalam pembagiannya. Dana konvensasi BBM yang semestinya menjadi jaminan kesejahteraan bagi masyarakat tidak mampu itu, penyalurannya selain tidak tepat sasaran, kuota penerimanya juga tidak sebanding dengan jumlah penduduk miskin yang ada di Negeri Latu.
Nur Eva Musa (59), satu dari sekian warga (RTM) yang tidak mendapat dana konvensasi, kepada Info Baru mengungkapkan, ia sangat kecewa dan merasa sakit hati terhadap kebijakan dan sikap pemerintah, terutama Pemerintah Negeri Latu dan panitia pendataan nama-nama RTM, karena dinilai tidak bisa memperjuangkan haknya untuk mendapatkan bantuan tersebut. Padahal latar belakang kehidupan dan keterpurukan ekonomi yang ia hadapi selama ini, sudah diketahui pemerintah negeri setempat, namun namanya tidak dimasukan dalam daftar penerima konvensasi BBM.
“Saat pengunguman, beta paleng berharap mudah-mudahan beta punya nama ada, tapi ternyata tidak. Jujur saja anak, beta paleng kecewa dan sakit hati par Pemerintah Negeri. Orang samua tau beta ini susah, tapi beta seng pernah diberikan bantuan. Sementara orang-orang yang ada kuat-kuat, yang ada pung penghasilan namun karna dekat dengan pemerintah negeri dorang dapat tarus-tarus ,” ungkap Nur dengan dialek malukunya saat ditanyai wartawan dilokasi pembagian dana konvensasi, Jumat (5/12).
Wanita Janda yang sudah lanjut usia dan tidak berpenghasilan tetap itu mengaku, sejak tahun 2010, dia tidak pernah menikmati adanya bantuan pemerintah walau dalam bentuk apapun. Padahal mau dibilang, jika bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah itu bisa diperoleh dengan harus memenuhi sayarat-syarat tertentu, maka dia sangat layak mendapatkanya. Sebab, selain kehidupannya tergolong RTM, saat ini dia juga harus bekerja susah payah untuk menghidupi dan menyekolahkan ketiga orang cucu dengan status yatim-piatu yang sedang berada dalam tanggung jawabnya.“Beta tidak pernah dapat bantauan-bantuan itu. Kecuali dimasa pemerintahan raja sebelumnya (Raja Kadir Patty-red), beta dapat dua kali,” terangnya.
Dia lantas meminta kepada pihak-pihak terkait agar melihat persoalan itu secara baik dan harus segera dievaluasi, sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat miskin yang dirugikan atau dirampas haknya.
Sebagaimana diketahui, sesuai data yang dirilis PT. Pos Indonesia cabang Ambon, jumlah penerima dana konvensasi BBM yang disalurkan pemerintah untuk bulan November dan Desember 2014, di Kabupaten SBB berjumlah 14 ribu RTM. Besaran dana yang di alokasikan kurang lebih lima miliar rupiah, yang mana per RTM mendapatkan jatah sebesar Rp.400 ribu. Penyaluran dana Konvensasi BBM oleh PT.Pos indinesia itu, akan berlangsung sampai tanggal 9 desember 2014. (R0L)