Demi Rekomendasi PDI-P, Kakak-Beradik Bakal Saling Sikut
![]() |
Ilustrasi |
PIRU, INFO BARU--Tahapan pengembalian berkas formulir pendaftaran untuk penjaringan dan penyaringan Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah (Kada) Kabupaten SBB periode 2017-2022 di Partai Demokrasi Indonesia- Perjuangan (PDI-P) dinyatakan telah selesai.
Dalam tahapan itu, ketua tim penjaringan dan penyaringan Balon Kada PDI-P SBB, La Nyong mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi sebanyak 13 berkas milik 13 Balon Kada. 13 berkas tersebut, 11 diantaranya mendaftar sebagai Balon Bupati dan duanya lagi sebagai Balon Wakil Bupati.
Menurut anggota DPRD SBB itu, dari 13 Balon yang berebut tiket partai berlambang “banteng kekar” untuk melaju ke babak final Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) SBB ini, terdapat dua Balon Bupati berstatus petahana.
Balon petahana itu yakni Samuel Paulus Puttileihalat dan Fransiane Maria Puttileihalat. Keduanya merupakan saudara kandung Bupati Jacobus Frederick Puttileihalat.
“Kalau berkas pak Remon (Samuel Paulus) itu sudah lengkap dan telah dikembalikan ke tim penjaringan sejak awal. Sedangkan Ibu Nane (Fransiane) baru dikembalikan diakhir penutupan sehari sebelum pak Ibrahim Suneth,” ungkap La Nyong kepada Koran ini, Kamis (3/3).
“Balon Wakil Bupati mengembalikan formolir yakni pak Joseph Sapasuru dan Pa Haji Amirudin,” terang La Nyong.
Sementara Balon Bupati lainnya yang sudah mendaftar di tim penjaringan PDI-P namun hingga saat ini belum mengembalikan formulirnya alias sudah dideskualifikasi, yakni Mansur Tuharea, Haji Muhammad Husni, Jonathan Tauran, Irwan La Aru, Wahan Suneth dan Sahlan Heluth.
Ditanya mengenai siapa yang paling berpeluang mendapat restu Megawati Soekarno Putri untuk diusung sebagai kandidat dari PDI-P, La Nyong mengaku itu bukan wilayahnya. Pasalnya keputusan tersebut hanya dapat diambil oleh pengurus partai setingkat DPD dan DPP.
“Kami tidak memberikan rekomendasi. Kami juga tidak dapat memnggugurkan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang mengembalikan berkas. Tugas kami hanya menjaring mereka. Jika ada berkas atau administrasi yang kurang atau tidak sesuai persyaratan maka kami hanya bisa memberikan catatan, selebihnya itu keputusan diatas," jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, tim Penjaringan PDI-P SBB telah mendapatkan instruksi dari atasan agar proses penjaringan minimal harus dapat menjaring empat Balon Bupati dan empat Balon Wakil Bupati.
“Minimal itu harus 4 Calon Bupati dan 4 Calon Wakil Bupati. Disini Calon Bupati yang mengembalikan berkas kurang lebih ada 12 orang dan wakil bupati itu hanya satu orang, “ ucapnya.
Untuk memenuhi persyaratan penjaringan yang telah melalui keputusan internal PDI-P itu, maka tim penjaringan akan kembali membuka pendaftaran tahap dua bagi Balon Wakil Bupati SBB.
Sementara itu, Wakil direktur LSM Teropong Maluku sekaligus salah satu pemerhati politik dan pembangunan SBB, Syaiful Wakanno mengatakan, untuk dapat memenuhi ambisi politik dalam hal merebut sebuah rekomendasi partai selevel PDI-P, bisa dipastikan para pemburunya bakal menghalalkan segala cara.
Menariknya adalah diantara sekian Balon Bupati SBB yang sudah terdaftar di PDI-P, ada dua Balon yang berstatus adik-kakak kandung yakni Siane dan Remon.
Menurut mantan aktifis HMI Cabang Ambon ini, tidak bisa dibayangkan, apa jadinya jika kedua Kakak-beradik tersebut sama sama menghalalkan segala cara demi mendapat “perahu” PDI-P.
“Ya jelasnya mereka pasti bisa saling sikut bahkan saling injak. Karena yang kami dengar, kakak mereka Bob Puttileihalat (bupati SBB red) saat ini lebih memihak ke Fransiane. Nah untuk itu, Remon pasti akan berupaya mati matian untuk menyingkirkan Adiknya Siane,” Pungkas Wakano kepada koran ini Jumat, (4/3). (IB-94)
Posting Komentar untuk "Demi Rekomendasi PDI-P, Kakak-Beradik Bakal Saling Sikut"