Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

“Nusantara Mengaji” di Latu Berlangsung di Enam Titik

“Nusantara Mengaji” di Latu Berlangsung di Enam Titik
PIRU, INFO BARU--Warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sangat berantusias dalam mengikuti Khatamul Qur’an pada program  “Nusantara Mengaji” yang berlangsung secara serempak diseluruh Indonesia pada 7 sampai 8 Mei kemarin.

Hal ini terpantau melalui begitu tingginya partisifasi masyarakat dalam menyuksekskan program yang digagas oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar tersebut. 

Data yang berhasil diperoleh dilapangan, ada sebanyak 200 peserta khatamul qur’an yang terlibat dalam gerakan nusantara mengaji tersebut. Para peserta itu diantaranya berasal dari komunitas Pemuda Cinta Alqur’an (PECIQ), masyarakat biasa, TPQ anak-anak serta kelompok ibu-ibu Majelis Ta’lim yang berafiliasi baik di Desa Induk maupun Dusun Wailei (Petuanan Desa Latu_red). 

Penyelenggaraan “Nusantara Mengaji” itu sendiri, berlangsung di enam titik. Dua titik terpusat di Desa induk yakni Mesjid Raya Alfajar Latu dan Sekretariat Majelis Ta’lim Al Iradah. Sementara empat titik lagi berada di Dusun wailyei, diantaranya yakni di Mesjid raya Dusun Wailey, TPQ Al Hilal dan secretariat Majelis Ta’lim Alhuda. Kegiatan ini dibuka langsung oleh raja Negeri Latu, Ridwan Patty dan turut dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Fraksi PKB, Habiba Pellu.

Koordinator Gerakan Nusantara Mengaji Desa Latu sekaligus adalah pengasuh komunitas PECIQ Ama Latu, Amir Riring kepada koran ini, Minggu (8/5)  mengatakan, pada semua titik itu, dihari pertama pembukaan (Sabtu 7/5_red), para Kahatamul menghatam Alqur’an  sebanyak 15 Juz. Sisa 15 Juz lagi diselesaikan pada hari kedua (Minggu 8/5).
    
Menurutnya, warga Latu pada umumnya beserta pihaknya, sangat mengapresiasi gerakan nusantara mengaji tersebut. 

Pasalnya, meski kegiatan itu hanya berlangsung selama dua hari, tetapi diakui hal itu telah memberikan dampak positif yang sangat luar biasa. Dia berkeyakinan, gerakan Nusantara mengaji itu bisa menjadi pintu masuk untuk memupuk kecintaan masyarakat (Warga muslim red) terhadap Al-qur’an.

“Kami tentu sangat bersyukur, karena dizaman yang penuh dengan berbagai macam glamour modernisasi ini, ternyata masih ada pihak-pihak yang beritikad baik untuk menghidupkan kembali budaya membaca alquran,” ungkap Riring sambil berharap kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap tahun. 

Ditempat terpisah, Koordinator Majelis Ta’lim Al Iradah Desa Latu, Hadija Wakanno, juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, membumikan Alqur’an adalah wajib bagi setiap umat islam, maka kegiatan seperti harus terus ditingkatkan, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama warga Negeri Latu. 

“Adanya kegiatan ini, secara tidak langsung merupakan wujud kerelaan masyarakat untuk mendoakan negeri ini agar lebih baik,” singkatnya.

Sementara Koordinator Nusantara Mengaji untuk wilayah SBB, Nur Patty, mengatakan, tujuan dari kegiatan itu semata-mata adalah untuk memacu pemuda-pemudi agar lebih giat membaca Al’quran.
Penyelenggaraan kegiatan dimaksud, lanjut dia, untuk wilayah SBB telah melebihi target. Sebelumnya, peserta khataman yang ditargetkan pihaknya hanya 800. Namun dalam prosesnya hal itu membengkak hingga angka ribuan. 

“Yang kita targetkan hanya 800 khataman. 800 ini adalah tanggung jawab dari empat anggota DPRD SBB. Dimana, melalui intruksi pusat, satu anggota diberi tanggung jawab untuk 200 khataman. Dan Alhamdulillah, jumlah para pesertanya melebihi target,” ungap Nur sambil menyampaikan ungkapan terima kasih kepada masyarakat SBB karena telah berpartisipasi hingga hingga kegiatan itu berjalan sukses dengan hasil yang memuaskan. 

Menurutnya, nantinya para khataman pada Gerakan Nusantara Mengaji itu, akan diberi sertifikat mengaji yang dikeluarkan oleh kementrian Agama RI. Nur juga menambahkan, dalam waktu dekat, aka nada penyelenggaraan Nuzul Quran Secara Nasional. 

(IB-94)

Posting Komentar untuk "“Nusantara Mengaji” di Latu Berlangsung di Enam Titik"