Warga Kelang Minta Pemkab SBB tidak Memandang Sebelah Mata
Pasalnya, sejak SBB melepaskan diri dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), hingga hari ini warga di Pulau setempat masih saja berada dalam kondisi yang memprihatinka.
Salah satu warga Pulau Kelang, M Haris kepada Info Baru, Senin (16/9) mengatakan, sejak SBB otonom dari kabupaten induk, hingga kini masyarakat di daerah setempat masih belum merasakan kesejahteraan.
Hal yang paling mendasar dan sudah merupakan kebutuhan primer seperti Lisrik masuk desa, hingga saat ini belum ada, kalaupun ada itu adalah milik warga kampung, bukan bantuan pemerintah.
“Kita belum memiliki listrik, banyak pejabat yang datang di Pulau Kelang hanya mengutamakan kepentingan politik, setelah itu tidak lagi memperdulikan kami. Sudah sekian banyak pejabat yang mengumbar janjinya namun tidak ada realisasi,” katanya kesal.
Dia mengatakan, rata-rata warga yang ada di daerah tersebut mata pencarian mereka sebagai petani. Sehingga mereka sangat kesulitan untuk memuluskan kondisi ekonomi mereka.
Dikatakan, warga sangat kesulitan menuju kota kabupaten, karena rentang kendali untuk menuju Ibu Kota Kabupaten itu harus turun naik speed boad.
“Kita sangat kesulitan untuk menuju Ibu Kota Kabupaten, apalagi kalau musim hujan,” katanya.
Sehingga itu dia meminta agar Pemkab SBB dalam hal ini Bupati Jacobus Puttileihalat, dapat memperhatikan mereka layaknya masyarakat yang daerah-daerah startegis.
“Pak Bupati jangang fokus untuk mengurus daerah-daerah yang ada di bagian depan saja, kita di bagian belakang juga harus diperhatikan biar tidak terkesan diskriminasi,” tutupnya.(MEL)
Posting Komentar untuk "Warga Kelang Minta Pemkab SBB tidak Memandang Sebelah Mata "