Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Anggota DPRD Malteng: Demokrat Bohongi Publik Soal Pembangunan Jembatan Kawa Nua

Demokrat Bohongi Publik.

MASOHI, INFO BARU - Komponen Pemuda Tehoru dan Telutih menyangkut pengalihan pembangunan jembatan sungai Kawa Nua di Kecamatan Tehoru ke Balai Jembatan di Provinsi Maluku kini telah kandas.

Kepada Koran ini di Masohi Jumat (4/10) Ketua Forum Mahasiswa Telutih Kabupaten Maluku Tengah Rafly Tehuayo mengatakan, sebelumnya ia bersama rekan-rekannya telah melakukan aksi demo di DPRD Maluku Tengah hingga kini tidak menuai hasil.

Menurut Rafly, janji salah satu anggota DPRD Malteng dari Fraksi Demokrat Themailatu Samuel yang anggota dewan dari Dapil Tehoru di pileg 2009 itu terkesan membohongi ia bersama rekan-rekannya.

“Themailatu Samuel berjanji akan memperjuangkan aspirasi kami ke Balai Jembatan. Dan dia mengaku secara internal DPRD bisa membahas tuntutan kami dan digiring ke Komisi untuk dibahas lebih lanjut. Tapi hingga kini, tuntutan kami saat demo itu kenyataannya belum digubris. Jelas ini bentuk pembohongan public,” kritiknya.

Rafly mengaku, janji Samuel soal tuntutan komponen pemuda Tehoru dan telutih itu saat pembahasan DPRD kaitannya dengan pengalihan pembangunan jembatan Kawa Nua itu, selain melibatkan pihak terkait yakni Pemda Malteng untuk mencari solusi konkrit, DPRD juga akan melibatkan unsur pemuda di dua kecamatan tersebut. tapi, sayangnya janji Samuel itu bersipat hanya retorika pepesan belaka.

Menurut Rafly, keinginan ia bersama rekan-rekannya tidak begitu muluk, yakni hanya meminta DPRD menindaklanjuti pembangunan jembatan sungai Kawa Nua di Kecamatan Tehoru ke Balai Jembatan di Provinsi Maluku.

“Ini masalah krusial dan paling mendasar. karena menyangkut kebutuhan riil masyarakat setempat. apalagi jembatan sungai Kawa Nua adalah poros utama transportasi darat yang menghubungkan dua kecamatan (Tehoru dan Telutih), selain itu jemabtan ini menghubungkan dua Kabupaten yakni Malteng dan kabupaten SBT,” sentilnya.

Rafly mengungkapkan, jembatan Kawa Nua itu dibangun dengan dana APBD Kabupaten Malteng kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak bisa digunakan sama sekali dan dibangun sejak 2005 hingga kini tak kunjung tuntas.

Bahkan jembatan yang panjangnya sekitar 500 meter dibangun selama ini tidak serius oleh pihak Pemkab Malteng.

“Alokasi anggaran Pemda Malteng dilakukan bertahap. sehingga pembangunannya pun bertahap, yang tentunya sangat berpengaruh pada kondisi dan keselamatan konstruksi jembatan. Kondisi sungai Kawa Nua setiap musim hujan selalu banjir. Jemabatan tidak kuat karena dibangun sejak 2005 dan hingga sekarang, belum bisa berfungsi.  karena sebagian konstruksinya telah jatuh dilibas banjir. Kondisi jembatan itu sekarang telah rusak parah,” ungkapnya.

Ia menilai sikap Themailatu Samuel yang tidak peduli dengan tuntutan masyarakat Tehoru dan Telutih akan dilampiuaskan dengan bentuk ancaman yakni ia bersama rekan-rekannya bakal melakukan black champane (kampanye hitam) di kecamatan Tehoru dan Telutih.

Pasalnya kata Rafly, dua kemcatan tersebut adalah dapil dimana pada 2009 silam Themailatu Samuel dipilih menjadi anggota DPRD Malteng oleh warga Tehoru dan telutih.

“Kami sesalkan adalah yang bersangkutan juga mengakui dirinya anak Tehoru tapi perhatiannya untuk kecamatan Tehoru tidak ada. Themailatu Samuel harus tau diri dong. Karena ia duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Malteng dengan suara terbanyak pada Pileg 2009 lalu, itu karena warga Tehoru dan Telutih yang memilih dia,” kritiknya.

Untuk itu Rafly meminta, adanya sikap dari DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku untuk memberikan sanksi tegas kepada Themailatu Samuel yang mana telah melakukan pembohongan public terhadap warga Tehoru dan Telutih.

”Apa yang dilakukan Samuel hanya mencoreng nama baik Partai. Apalagi yang bersangkutan adalah anggota DPRD keterwakilan rakyat di parlemen,” pungkasnya. (MSH)

Posting Komentar untuk "Anggota DPRD Malteng: Demokrat Bohongi Publik Soal Pembangunan Jembatan Kawa Nua"