Loloskan Antek Abdullah VanathLMND Sebut Timsel KPU SBT Tak Independen

AMBON, INFO BARU-Pulahan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Maluku, Rabu (27/11) kemarin menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Seram Bagian Timur (SBT).

Aksi ini digelar dalam rangkah menuntut Tim Seleksi (Timsel) agar lebih objektif dalam menyeleksi calon anggota KPU. Karena sebanyak 20 orang yang ditetapkan lolos untuk mengikuti pentahan berikutnya, sebagian besarnya didominasi oleh Tim Sukses Calon Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath.

“Timsel tidak independen dalam menyeleksi calon anggota KPU, karena sebagian besar calon yang telah diloloskan itu didominasi Tim Sukses Abdullah Vanath,” ungkap Koordinator aksi, Ferdi Sowakul, kepada Info Baru, melalui via selulernya kemarin.

Menurutnya, Timsel seharusnya lebih ojektif dan independen dalam menjalankan tanggungjawabnya, karena kalau meloloskan orang-orang yang independensinya dipertanyakan, akan berinflikasi pada ketidakjelasan kebijakan.

Apalagi, lanjut Sowakul, masyarakat akan dihadapkan dengan Pilkada Gubernur Maluku. “Mereka yang independensinya diragukan, harus diseleksi dengan baik, karena akan berinflikasi buruk,” terangnya.

Mereka menilai, Timsel KPU SBT telah melanggar Undang-undang Nomor. 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara pemilu dan PKPU Nomor 2 Tahun 2013 tentang seleksi calon anggota KPU.

Menurutnya, Timsel tidak bisa melakukan serangkaian tes psikologi terbatas pada tes tulis saja, karena harus ada wawancara dokter dan diskusi kelompok terarah, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2013 pasal 25 ayat 2.

Katanya, aksi unjuk rasa yang dilakukan itu dimulai pada pukul 10:30 WIT. Titik awal aksinya dilakukan di depan Kantor Bupati SBT, kemudian berlanjut di Kantor KPU hingga pukul 14:00.

“Kami memulai aksi itu dari depan Kantor Bupati hingga kantor KPU SBT, namun sampai di kantor KPU, Timsel tak berani menemui kami,” ungkapnya.

Dikatakan, sikap apatis Timsel itu sempat memancing amarah para pendemo, namun tak berujung bentrok. “Kami sempat emosi, karena Timsel hanya bisa diam dan tak mau menemui kami,” ungkapnya.

Tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut diantaranya, mendesak Bupati SBT mencopot Kepala Dinas Perhubungan, karena rangkap jabatan, kemudian mendesak Timsel bekerja profesional, Independen dan tanpa intervensi.

Selanjutnya mendesak Panwas untuk melakukan pengawasan terhadap Timsel dan mendesak panwas agar melakukan rekam jejak para calon anggota KPU SBT.

“Jika hal tersebut tidak diindahkan, maka mereka berjanji akan menggelar aksi besar-besaran dan tentunya akan membawah jumlah masa yang lebih banyak,” ancamnya. (TWN)