Polres Ambon Gelar Simulasi Jelang Pemilu

AMBON, INFO BARU--Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease menggelar simulasi pengamanan Tempat Pengumutan Suara (TPS) menjelang Pemilu Legislatif (Pileg), yang sediahnya  akan berlangsung 9 April 2014 mendatang. Selain untuk persiapan Pileg juga untuk persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) Juni mendatang.

Simulasi pengamanan TPS yang digelar Polres Ambon Sabtu (22/2/14) pukul 09.00 WIT kemarin, adalah bagian dari latihan Pasca Operasi Mantap Brata Siwalima 2014, sebelum anggota kepolisian ditugaskan ke TPS untuk melakukan pengamanan Pemilu 2014.

Latihan pasca operasi mantap brata siwalima yang telah dibuka Jumat (21/2) lalu, oleh Kapolres Pulau Ambon dan PP. Lease. Tujuan dari simulasi ini, untuk meberikan pelatihan bagi Anggota Polri tentang cara bertindak pada saat melakukan pengamanan di TPS, sebelum adanya gelar pasukan atau pergesekan pasukan terjadi.

Hal ini sesuai dengan petunjuk dari Mabes Polri.  Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung selama empat hari, terhitung dari Jumat (21/2-25/2) selesai.

Kegiatan latihan Pasca Operasi Mantap Brata Siwalima 2014, ini dilakukan secara bertahap, setelah kemarin (Jumat-red), dilakukan sosialisasi mengenai UU Pemilu, Pola Pemilu serta mengenai penanganan dari Kapolri, Kapoda dan Kapolres, maka sesuai dengan penanganan tugas pemilu 2014, pihaknya akan melakukan gladi lapangan selama tiga hari kedepan.

Hal tersebut, disampaikan Kabak OPS Polres P. Ambon dan PP. Lease, AKP. Irfan Resa kepada wartawan, Sabtu (22/2) kemarin.

Dalam simulasi pengamana di TPS, diskenariokan terjadi kericuhan dalam proses pengawalan logistik. “Hal ini kami lakukan, untuk menghadapi kericuhan di TPS. Artinya bagaimana menghadapi masa pada saat ricuh di TPS, dan bagaimana menghadapi masyarakat yang cacat seperti (Runa Daksa, Tuna Netra, Tuna Runggu) dalam proses pemilu,” jelasnya.

Dalam simulasi pengamanan TPS, terlihat ada anggota polisi yang berperan sebagai pemilih dengan cacat fisik, kemudian berperan sebagai saksi, dan ada juga yang berperan sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Dalam simulasi itu juga memperagakan, beberapa orang pemilih yang diamankan Polisi karena melakukan keributan, disaat pencoblosan suara sedang berlangsung. (MG-02)