Anggota DPRD Dapil SBT Dinilai Lemah

AMBON, INFO BARU--Empat orang Anggota DPRD Maluku asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dinilai lemah dan tak mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat di daerah yang bertajuk “Ita Watu Nusa” itu.

Kritik maupun penilaian ini diungkapkan berbagai kalangan masyarakat SBT. Mereka menilai sikap politik ke empat wakil rakyat itu tak memihak pada masyarakat yang ada di daerah setempat.

Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Ferdi Sowakul kepada Info Baru, Minggu (19/1) kemarin mengatakan, empat anggota DPRD itu terlalu fokus pada kepetingan mereka, sehingga mengkesampingkan kepentingan masyarakat yang ada di SBT.

“Berbagai kepentingan masyarakat tidak diresponi dengan baik. Bahkan beragam masalah yang menyangkut kepentingan juga diabaikan,” katanya.

Dicontohkan, KM Cantika 02 yang menurut sebagian besar warga tidak layak melayari rute SBT, namun tidak bisa dipresur. Selain itu air bersih yang mestinya diprioritaskan bagi masyarakt lemah, juga tidak diperhatikan.

“Banyak persoalan yang tidak bisa diperjuangkan. Misalnya, air bersih, bantuan speed yang hanya diberikan pada loyalis mereka, kemudian pembangunan infrastruktur sekolah dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Menurutnya, semua infrastruktur pembangunan sekolah yang ada di SBT, diperjuangkan oleh masyarakat, kepala-kepala sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora).

“Tidak ada kerja nyata yang bisa kita andalkan dari para legislator itu. Selaku putra SBT saya berhak menyampaikan hal ini. Kita jangan diam dengan kondisi semacam ini, jangan sudah mendekati momen politik, baru ramai-ramai melakukan silaturahim,” tegasnya.

Dikatakan, beberapa hari terakhir ini mulai terlihat berbagai pola yang dilakukan oleh para anggota DPRD Maluku. Baik itu dengan modus pemberian bantuan kepada Masjid-Masjid, Taman Pengajian maupun masyarakat.

Menurutnya, masyarakat telah menaruh harapan besar di pundak para politisi, sehingga amanat itu mestinya diperjuangkan secara baik dan benar.

“Kita menaruh harapan besar kepada wakil rakyat untuk memperjuangkan kepentingan orang banyak. Namun pada kenyataannya tidak berjalan seperti yang diinginkan. Mereka ada di tempat itu, karena partisipasi masyarakat yang begitu luar biasa,” katanya.

Untuk itu dia meminta kepada Partai Politik (Parpol), agar menghasilkan pemimpin yang memang benar-benar merakyat. Artinya partai dituntut untuk mengkaderkan calegnya secara baik agar tidak mengabaikan kepentingan umum,” tutupnya. (ITJ)