Pertamina dan Kepolisian Diminta Atasi Illegal Oil

ILLEGAL OIL
Penjualan Minyak secara illegal yang dilakukan oleh distributor minyak di Dermaga Perum Galala Ambon (Foto: MG-01)
Penjualan Minyak secara illegal yang dilakukan oleh distributor minyak di Dermaga Perum Galala Ambon (Foto: MG-01)
AMBON, INFO BARU--Fungsionaris Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) provinsi Maluku, Minggus Talabessy kepada Info Baru kemarin, mendesak pihak Pertamina Ambon dan Kepolisian daerah Maluku segera mengatasi maraknya aksi pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) secara illegal.
Kata Minggus, saatnya pihak Pertamina dan Polda Maluku merespon persoalan ini secara cepat, tepat dan tegas.
“Kejahatan ini mesti segera ditindaklanjuti secara cepat, tepat dan tegas oleh Pertamina dan aparat kepolisian di Maluku. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak ,” desaknya.
Ia mengaku, pihaknya menemukan fakta adanya aktivitas pendistribusian BBM bersubsidi itu dilakukan secara illegal oleh salah satu perusahaan agen BBM lokal yang bekerja sama dengan beberapa oknum TNI.
Hal ini terungkap kata dia, setelah anggota LPPNRI Maluku, melakukan berbagai proses penelusuran dan pengintaian secara rahasia terhadap tindak kejahatan terorganisir tersebut, dan ditemukan beberapa kejanggalan terkait dengan operasi distribusi BBM bersubsidi dimaksud.
Dirinya menyangkan, aktivitas illegal oil yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab itu sudah berlangsung lama namun pihak pertamina dan aparat kepolisian terkesan menutup mata bahkan terkesan kerjasama dengan pelaku kejahatan dimaksud.
“Harusnya hal-hal seperti ini sudah ditangani oleh pihak pertamina dan kepolisian untuk mencegah kelangkaan BBM di Ambon. Maraknya aksi illegal oil tersebut, kami beranggapan jangan-jangan oknum pihak pertamina dan kepolisian juga terlibat dalam aktivitas terlarang itu,” celotehnya.
Kata Minggus, dari hasil pengintaian pihaknya selama ini, mereka menemukan ada dua unit mobil tangki pengangkut BBM yang tidak berlebel, sering beroperasi secara sembunyi-sembunyi.
Mobil tidak berlebel pertamina itu berulang kali kedapatan, sedang mengangkut BBM dari belakang benteng Viktoria, kemudian mobil itu melakukan pembongkaran di perum Galala.
“Ini harus segera di cek ke lapangan oleh pertamina. Karena mobil-mobil tersebut seringkali beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Sesuai informasi yang kami peroleh mobil-mobil pengangkut BBM itu belum mendapatkan izin tarnsportir,” tudingnya.
Untuk itu, LPPNRI Maluku meminta kepada Pertamina dan Kepolisian, prioritasnya pertamina, agar selalu mengawasi aktivitas pergerakan BBM yang keluar dari depot pertamina. (MG-01)