Temuan BPK APBD SBT Bocor
AMBON, INFO BARU - Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI menemukan indikasi kebocoran APBD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di bawah pimpinan Abdullah Vanath sebesar Rp. 27 miliar. Hal ini berdasarkan temuan neraca APBD Pemda Kabupaten SBT per 31 Desember 2007.
‘’Berdasarkan laporan realisasi anggaran, laporan kas dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Dalam laporan realisasi anggaran dicatat hanya berdasarkan mutasi kredit rekening kas daerah pada PT. Bank Maluku Cabang Bula, sehingga kerugian Negara diperkirakan Rp. 27 miliar,’’ ungkap Ketua Gerakan Reformasi Indonesia (Gerindo) Provinsi Maluku Yusri M. Yusuf kepada Info Baru kemarin.
Lanjut dia, hal ini terjadi pada jenis pendapatan dan tidak didasarkan bukti penerimaan antara lain berupa surat tanda setoran dan nota kredit bank, sehingga terjadi kesalahan pengelompokan jenis pendapatan dan terdapat pendapatan jasa giro dan bunga deposito sebesar Rp. 990.749.903,60 serta pendapatan dana bagi hasil pajak sebesar Rp. 3.353.498.000 dan deposito sebesar Rp. 6.000.000.000.
‘’Dana tersebut tidak dilaporkan dalam laporan keuangan Tahun 2006 tetapi dicairkan pada tahun 2007 yang tidak dicatat dan dilaporkan. Jelas hal terindikasi aroma korupsi sebesar Rp. 10 miliyar lebih yang dilakukan Bupati Abdullah Vanath,” bebernya.
Menurutnya, realisasi belanja pada laporan realisasi anggaran diakui dan dicatat berdasarkan transaksi pengeluaran dalam Buku Kas Umum masing-masing bendahara pengeluaran SKPD, yang kemudian dikelompokkan sebagai realisasi belanja per kegiatan sesuai kode rekening dan disajikan dalam perhitungan APBD tanpa berdasarkan pengesahan pertanggungjawaban belanja. Pencatatan, pengklasifikasian dan pengelompokkan transaksi dilakukan setelah berakhirnya tahun anggaran.
‘’ Aset tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2007 sebesar Rp360.150.596.076,00 tidak didukung dengan pencatatan aset tetap berupa buku besar, buku besar pembantu dan daftar rincian aset tetap per jenis aset tetap SKPD sehingga asset tetap yang disajikan dalam neraca tidak dapat diyakini kewajarannya yang berdampak pada penyajian nilai aset secara keseluruhan di Neraca per 31 Desember 2007,” bebernya.
Dirinya menjelaskan sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2007 yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran sebesar Rp.59.174.138.767,28 tidak didukung dengan saldo riil kas hak Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur sebesar Rp13.183.279.476,56 tidak dapat dijelaskan oleh Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Anehnya menurut Yusril, penarikan dana dari rekening kas daerah di PT. Bank Maluku Cabang Bula pada tanggal 28 Desember 2007 dan Januari 2008 sebesar Rp70.752.314.748,00 yang dilakukan oleh Kepala Bagian Keuangan selaku BUD hanya dengan surat dan dilampiri dengan daftar SP2D (tanpa SP2D dan cek) yang dananya dititipkan pada PT. Bank Maluku untuk membiayai kegiatan-kegiatan tahun 2007 yang belum diselesaikan.
‘’ Ada dana titipan sebesar Rp70.752.314.748,00 tersebut telah diakui sebagai realisasi belanja daerah pada Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007 dan dibayarkan kepada pihak ketiga antara tanggal 3 Januari 2008 sampai dengan tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp53.610.259.140,00,” jelasnya.
Lanjut dia, sisanya sebesar Rp17.142.055.608,00 disetor kembali ke Kas Daerah sehingga berpengaruh pada kewajaran realisasi belanja dan penyajian aset tetap dalam Neraca per 31 Desember 2007,” paparnya.
Sementara temuan BPK dalam perhitungan neraca tahun anggaran 2007 terdapat selisih Rp. 17.142.055.608 tidak dapat di yakini kewajarannnya dan berpotensi di Korusi yang di perkirakan kerugian Negara sebesar 27 Milyar lebih.
Terkait permasalahan ini dirinya mendesak pihak Kejaksaan Tinggi Maluku untuk mengungkapkan bocornya neraca Kabupaten SBT karena berpotensi aroma korupsi yang diduga dilakukan Bupati Abdullah Vanath.
“Saya mendesak pihak Kejaksaan Tinggi Maluku untuk mengusut dugaan kebocoran neraca Pemda SBT yang berpotensi korupsi miliaran rupiah yang diduga dilakukan Abdullah Vanath,” desaknya. (*)
Posting Komentar untuk "Temuan BPK APBD SBT Bocor "