GKPMM Desak Tim Seleksi KPU, Akomodir Keterwakilan Perempuan
AMBON, INFO BARU - Gerakan Konsolidasi Perempuan Muslim Maluku (GKPMM) mendesak tim seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku, mengakomodir keterwakilan perempuan dalam keanggotaan KPU Maluku. Tim Seleksi harus mempertimbangkan aspek keterwakilan perempuan dalam penetapan anggota KPU Maluku dalam periode ini.
Mereka menilai, para calon anggota KPU Maluku dari kalangan perempuan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menjadi komisioner KPU Maluku. Saat ini, tersisa 20 nama calon anggota KPU Maluku yang mengikuti seleksi anggota KPU Maluku, lima diantaranya perempuan.
“Kami minta tim seleksi mempertimbangkan keterwakilan perempuan dalam penetapan anggota KPU Maluku. Calon–calon perempuan memiliki kemampuan, kecakapan, integritas dan layak menjadi anggota KPU Maluku,” kata Wa Ode Arisa Koordinator GKPMM, kepada wartawan, Selasa (24/9) kemarin.
Masalahnya, kata Arisa, selama ini dalam keanggotaan KPU Maluku, tidak pernah ada keterwakilan perempuan. Ini menunjukkan perempuan masih dipandang tidak layak menduduki posisi komisioner KPU Maluku.
Padahal di daerah lain, perempuan mendapat tempat terhormat dalam keanggotaan KPU. ‘’Jika alasannya, karena perempuan dianggap tidak mampu menangani masalah-masalah yang ditimbulkan dalam proses pemilihan umum, terutama di Maluku yang masih rawan konflik politik, maka sangat tidak relevan, karena perempuan secara mental dan kapasitas intelektual telah teruji, ’’ papar Arisa.
Menyikapi persoalan tersebut, aktivis perempuan, sekaligus merupakan salah satu anggota tim seleksi KPU Maluku, Lis Marantika menyatakan perempuan Maluku tidak perlu mengkhawatirkan keterwakilan perempuan di KPU Maluku.
‘’KPU RI sudah menegaskan bahkan menjamin keterwakilan perempuan di KPU Daerah, itu dimulai dengan adanya keterwakilan 30 persen perempuan dalam tim seleksi,’’tegas Marantika. Marantika juga menyatakan, dari 20 calon anggota KPU Maluku yang terseleksi terdapat lima perempuan yang memiliki peluang untuk masuk dalam 10 besar. “Dari 20 calon anggota KPU Maluku yang terseleksi, ada lima orang perempuan yang masuk 10 besar,” katanya. (TWN)
Mereka menilai, para calon anggota KPU Maluku dari kalangan perempuan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menjadi komisioner KPU Maluku. Saat ini, tersisa 20 nama calon anggota KPU Maluku yang mengikuti seleksi anggota KPU Maluku, lima diantaranya perempuan.
“Kami minta tim seleksi mempertimbangkan keterwakilan perempuan dalam penetapan anggota KPU Maluku. Calon–calon perempuan memiliki kemampuan, kecakapan, integritas dan layak menjadi anggota KPU Maluku,” kata Wa Ode Arisa Koordinator GKPMM, kepada wartawan, Selasa (24/9) kemarin.
Masalahnya, kata Arisa, selama ini dalam keanggotaan KPU Maluku, tidak pernah ada keterwakilan perempuan. Ini menunjukkan perempuan masih dipandang tidak layak menduduki posisi komisioner KPU Maluku.
Padahal di daerah lain, perempuan mendapat tempat terhormat dalam keanggotaan KPU. ‘’Jika alasannya, karena perempuan dianggap tidak mampu menangani masalah-masalah yang ditimbulkan dalam proses pemilihan umum, terutama di Maluku yang masih rawan konflik politik, maka sangat tidak relevan, karena perempuan secara mental dan kapasitas intelektual telah teruji, ’’ papar Arisa.
Menyikapi persoalan tersebut, aktivis perempuan, sekaligus merupakan salah satu anggota tim seleksi KPU Maluku, Lis Marantika menyatakan perempuan Maluku tidak perlu mengkhawatirkan keterwakilan perempuan di KPU Maluku.
‘’KPU RI sudah menegaskan bahkan menjamin keterwakilan perempuan di KPU Daerah, itu dimulai dengan adanya keterwakilan 30 persen perempuan dalam tim seleksi,’’tegas Marantika. Marantika juga menyatakan, dari 20 calon anggota KPU Maluku yang terseleksi terdapat lima perempuan yang memiliki peluang untuk masuk dalam 10 besar. “Dari 20 calon anggota KPU Maluku yang terseleksi, ada lima orang perempuan yang masuk 10 besar,” katanya. (TWN)
Posting Komentar untuk "GKPMM Desak Tim Seleksi KPU, Akomodir Keterwakilan Perempuan "