Rombak Kabinet tak Produktif, Situmorang Diminta Fokus Membangun

“Usia Situmorang hanya seumur jagung memimpin Maluku. Karena tidak lama lagi masyarakat Maluku sudah memiliki pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih,” katanya.
Menurut Wahda, Saut Sitomorang tiak mesti berkonsenterasi atau menyambut opini perombakan birokrasi.
Pasalnya, kata Wahda, perombakan birokrasi bukan kinerja substansi prioritas seorang penjabat gubernur Maluku yang ditugaskan oleh Kemendagri.
“Perombakan kabinet itu adalah urusan kepentingan elite untuk jabatan terkait. Seharusnya Saut Situmorang bekerja maksimal untuk kemaslahatan rakyat Maluku secara kolektif. Saya kira ini yang didambakan masyarakat Maluku atas kehadiran penjabat gubernur Maluku. bukan merombak birokrasi,” tandasnya.
Menurut Wahda, birokrasi Maluku saat ini masih efektif, sehingga untuk mengukur pembanguan Maluku bukan dilihat dari siapa yang menduduki jabatan pada SKPD lingkup Pemda Maluku, namun kinerja dan konsep pembangunan yang ditawarkan untuk beberapa bulan kedepan harus mampu direalisasikan.
“Saut Situmorang punya waktu terbatas dalam memimpin Maluku. Paling tidak harus meninggalkan kesan pembangunan yang harus dicapai dan ditorehkan yang bersangkutan. Karena itu akan berguna dan dirasakan oleh masyarakat Maluku,” ujarnya.
Kata Wahda, saat ini Maluku berada di titik nadir kaitanya dengan potret penegakan Hukum di Maluku yang masih banyak atau perlu dibenahi.
Pasalnya, masalah Korupsi Pejabat Maluku kini sensitif dan mengakar, sehingga Saut Situmorang juga harus bekerja keras membantu aparat penegak hukum baik Kejaksaan dan Kepolisian untuk memberantas Korupsi di Maluku.
“Sejumlah pejabat Maluku yang disinyalir melakukan kejahatan korupsi harus segera di adili. Ini tanggung jawab besar untuk Pak Saut Situmorang di Maluku,” tandasnya.
Menurut Wahda, kemampuan Situmorang bisa diukur atau disebut sukses, jika yang bersangkutan mampu menyeret sederet nama pejabat daerah yang terindakasi atau terlibat korupsi bisa diproses hukum, hal itu menjadi nilai berharga bagi masyarakat Maluku.
“Ini adalah pekerjaan rumah besar yang harus di tangani secara serius oleh Saut Situmorang selaku Carateker Gubernur Maluku,” cetusnya.
Wahda mengatakan, masalah di Provinsi Maluku sangat Kompleks atau diberbagai aspek atau bidang terkait bahkan problem krusial itu muncul terus-menerus.
Wahda menyebut sejumlah problem sosila kemasyarakatan yang hingga sekarang belum mampu dijawab pemerintah diantaraya, kemiskinan, pengangguran, dan yang hingga kini perjuangan Provinsi Kepulauan dan Blok Masela belum mampu dituntaskan oleh Pemerintah Provinsi Maluku.
“Menurut Hemat saya, deretan masalah yang saya sebutkan diatas, adalah tanggung jawab besar Pak Saut Situmorang agar bisa menyelesaikannya,” katanya.
Rakyat Maluku akan senang jika perlahan Saut Situmorang berkontribusi dalam pembuangunan bagi Maluku. “Jadi tugas inti seorang Carateker Gubernur Maluku Saut Situmorang bukan merombak birokrasi. Karena merombak cabinet kami piker itu tidak produktif. Kami berharap Pak Saut Situmorang bisa menunjukan predikat kinerja yang stimulus bagi pembangunan, bukan terobsesai dengan pergantian SKPD,” katanya. (SAT)
Posting Komentar untuk "Rombak Kabinet tak Produktif, Situmorang Diminta Fokus Membangun "