Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kepala UPTD Kairatu Intimidasi Guru, Pilih Caleg Demokrat

AMBON, INFO BARU--Ternyata intimidasi  terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Kepala Daerah atau Pejabat Birokrasi di Maluku dalam memuaskan birahi politik, bukan saja terjadi saat momen pilkada, akan tetapi trend penyalagunaan kekuasaan tersebut juga berimbas pada proses pemilihan legislatif yang sediahnya akan berlangsung pada April 2014 mendatang.

Hal ini terungkap saat digelarnya Kegiatan Kerja Guru (KKG) yang melibatkan para kepala sekolah dan guru-guru di gugus se-Kecamatan Kairatu oleh UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora), yang berlangsung di salah satu gedung sekolah di Kecamatan Kairatu, beberapa waktu lalu.

Pelaksanaan KKG yang semestinya bisa memberikan kontribusi dalam melatih sumber daya  guru tersebut, ternyata tidak dilakukan berdasarkan mekanisme yang ditetapka oleh Kementerian Pendidikan.

Kegiatan yang semestinya dilakukan untuk melatih kreatifitas guru itu, ternyata dinodai dengan kreatifitas politik prkatis yang disajikan oleh oknum pejabat Disdikpora Kecamatan Kairatu. Oknum pejabat yang melakukan intimidasi tersebut yakni Kepala UPTD  Disdikpora Kecamatan Kairatu, Ridolf Pentury.

Salah seorang Kepala Sekolah yang enggan namanya di korankan kepada Info Baru, Rabu (15/1) kemarin mengungkapkan, dalam pelaksanaan KKG tersebut,  mereka diintimidasi  dengan berbagai macam ancaman.

Katanya, mereka di perintahkan  oleh Kepala UPTD agar saat pemilu legislativ nanti para kepala sekolah dan guru-guru tersebut harus memobilisasi anggota keluarga dan sebagian masyarakat untuk memilih dua orang caleg dari Partai Demokrat.

Dua orang caleg dari Partai Demokrat tersebut masing-masing, Jecky Tahenai dari dapil 1 SBB untuk kabupaten dan Matheis Puttileihalat dari dapil SBB untuk Provinsi.

Diungkapkan, Jecky Tahenai mengancam, jika para kepala sekolah dan para guru tidak menjalankan perintahnya, maka konsekwensinya yang menjabat sebagai kepala sekolah, akan dilepaskan jabatanya. Sementara untuk guru biasa akan dimutasi atau dipindah tugaskan kedaerah terpencil yang jauh dari tempat tugas awal.

“Jika tidak mengikuti perintah ini, maka resikonya ditanggung sendiri,” katanya mengutip kepala UPTD. (M-01)

Posting Komentar untuk "Kepala UPTD Kairatu Intimidasi Guru, Pilih Caleg Demokrat "