Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Andre Jaya Kusuma Sunat Dana Dermaga Ferry Wailey

Kondisi Dermaga Ferry Wailey, Kabupaten Seram Bagian Barat (Foto: Rusli Sosal/IB).
AMBON, INFO BARU--Fungsionaris Teropong Maluku, Ambo Bugis, kepada Info Baru, Kamis (20/3) menduga, anggaran proyek pembangunan Dermaga Ferry Wailey, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), milik Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Maluku, telah merugikan Negara puluhan miliar rupiah.

Diduga anggaran miliaran rupiah proyek itu telah disunat oleh Pimpinan Proyek (Pimpro), Dishub Provinsi Maluku, Andre Jaya Kusuma.

Dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) dalam proyek tersebut diungkap oleh salah satu sumber terpercaya lingkup Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Perhubungan di Jakarta.

Menurut Ambo Bugis, dari pengakuan sumber lingkup Ditjen Kemenhub RI menerangkan, proyek pembangunan dermaga Ferry Wailey sudah menghabiskan Rp 20 miliar.

Namun pekerjaannya sudah masuk pada tahap enam atau sudah hampir selesai, namun faktanya hasil pekerjaan di lapangan belum mencapai 30 %.

“Lucunya, anggaran Rp 20 Miliar sudah dihabiskan untuk pembangunan Dermaga Ferry Wailey. Tapi dari pantauan kami di lokasi, proyek baru dikerjakan hanya penimbunan material pasir untuk pengeringan dan  pemancangan tiang penyanggah. Dan masih ada puluhan tiang yang belum dipancangkan,” ungkapnya.

Ambo menyatakan, selain Pimpro Andre Jaya Kusuma dugaannya anggaran miliaran rupiah proyek dimaksud, juga melibatkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Ujir Halid, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

Disinyalir ada penggelapan anggaran proyek dermaga Wailey, melalui pembuatan laporan palsu ke Ditjen Kemenhub RI di Jakarta.

Pembangunan Dermaga Ferry Wailey, berlokasi di Desa Latu Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sumbernya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) milik Ditjen Kemenhub RI.

Besar anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan proyek, hingga dermaga itu di fungsikan, kurang lebih Rp 50 Miliar.

Proyek itu sendiri di tangani langsung oleh Dinas Perhubungan Propinsi Maluku, Bertindak sebagai Pimpinan Proyek (Pimpro), Andre Jaya Kusuma. di kerjakan sejak tahun 2010 dan ditargetkan selesai pada tahun 2012, namun sampai tahun 2014 ini proyek itu belum juga selesai di kerjakan dan terlihat dibiarkan terbengkalai begitu saja.

Menurutnya, proyek itu sudah tidak dikerjakan sejak bulan juli 2011 lalu, namun sesuai informasi yang di dapat dari salah satu sumber di ditjen perhubungan laut, berdasarkan laporan pertanggung jawaban keuangan dari Pimpro Dishub Promal ke ditjen perhubungan pusat, proyek tersebut sedang dikerjakan dan telah sampai pada tahap penyelesaian.

“Info yang kami peroleh dari Ditjen Perhubungan laut di Jakarta, sesuai laporan Pimpro Andre Jaya Kusuma, proses pekerjaan proyek sudah menghabiskan Rp 20 Miliar. Sementara proyek itu sendiri sedang dikerjakan dan sudah hampir pada tahap penyelesaian,” kata Ambo Bugis, mengutip keterangan sumber lingkup Ditjen Kementerian Perhubungan di Jakarta itu. 

Lanjutnya, kondisi fisik proyek sekarang sudah tidak terurus. Buktinya, puluhan material berupa tiang  yang belum dipancangkan berserakan di bibir pantai begitu saja, bahkan sebagiannya telah tertutup pasir.

Sementara itu, Andre Jaya Kusuma yang dikonfiramsi wartawan belum lama ini di ruang kerjanya, berdalih pekerjaan proyek Dermaga Wailey itu sementara dihentikan, lantaran sedang terjadi sengketa lahan antara warga dengan pemilik tanah.

Katanya, kalau proses pekerjaan Dermaga Ferri itu sudah memasuki tahap 5. Anggaran yang sudah dihabiskan selama proses pekerjaan berlangsung sebanyak Rp 10 miliar.

Katanya, sisa anggaran yang telah dikucurkan dari pemerintah pusat ke rekening daerah, sudah dikembalikan pada 2012 lalu.

Andre Jaya Kusuma juga beralsan, sementara ini pihaknya masih menunggu hasil penyelesaian sengketa lahan yang sedang diproses oleh Pemerintah Kabupaten SBB. “Rencananya proyek itu akan diselesaikan pada 2015,” katanya. (MG-01)

Posting Komentar untuk "Andre Jaya Kusuma Sunat Dana Dermaga Ferry Wailey"