Warga Eti kembali Blokir Jalan Trans seram

AMBON, INFO BARU--Ratusan warga Desa Eti Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Jumat (21/3) kembali memblokir jalan raya Trans Seram, dengan cara membeton badan jalan, tepatnya di atas jembatan Wai Eti.
Aksi pemblokiran jalan trans seram dilakukan warga setempat untuk kali keduanya. Dimana aksi serupa juga pernah dilakukan ratusan warga Eti, Kamis (6/3) lalu.
Dari pantauan Info Baru, aksi pemblokiran jalan trans seram di jembatan Eti itu dilakukan lantaran warga geram atau tidak terima dengan proses pelantikan Kepala Dusun (Kadus), Resepleman Pelita Jaya, yang dinilai telah menyinggung warga Ety selaku Negeri Adat.
Sebelum memblokade jalan, awalnya ratusan warga melakukan upacara adat yang dipimpin langsung sejumlah pemangku adat Negeri/Desa Eti.
Usai upacara adat, ratusan warga kemudian membuat pagar beton setinggi satu meter tepat di atas Jembatan Wai Eti.
Menyangkut aksi pemblokiran tersebut, Raja Negeri atau Kepala Desa Eti, Daniel Titirima, yang dihubungi wartawan melalui selulernya, mengakuinya.
Daniel Titirima menyatakan, aksi pemblokiran tersebut hanya dilakukan sejumlah warga dan Badan Permusawaratan Desa (BPD), Eti.
Menurut Daniel, blokade jalan dilakukan karena warga tersinggung dengan pelantikan Kepala Dusun Reseflemen Pelita Jaya.
Lanjutnya, warga menilai pelantikan Kadus Reseflemen Pelita Jaya, adalah keliru atau bertentangan dengan Peraturan Negeri (Perneg) setempat.
“Memang benar saat ini (Jumat, kemarin-red), ada pemblokiran jalan di jembatan Wai Eti. Aksi itu dilakukan BPD bersama warga. Bukan dengan tokoh-tokoh adat. Mereka marah karena warga Dusun Reseflemen Pelita Jaya tidak mau angkat kaki dari dusun itu, sebagaimana yang dituntut warga,” jelasnya.
Kendati demikian Raja Negeri Eti itu juga menyayangkan aksi blokade jalan oleh warganya, dimana telah menyebabkan arus lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total.
Untuk itu Daniel berharap, agar warga yang memblokade jembatan Eti segera dapat menghentikan aksinya atau membopngkarnya.
Selain itu, Daniel juga meminta kepada aparat kepolisian segera mengambil langkah kongkrit agar akses transportasi di kawasan tersebut kembali berjalan normal.
“Warga harusnya sadar karena itu akan mengganggu kepentingan banyak orang. Saya juga menilai polisi tidak bisa berbuat apa-apa. Harusnya polisi dapat mengambil langkah tegas agar pemblokiran dapat dihentikan,” tandasnya.
Sesuai pantauan Koran ini di lapangan kemarin menerangkan, pemblokiran jalan oleh warga Eti belum hingga tadi malam belum di lepas.
Sedangkan aparat kepolisian dan Pemkab SBB masih bernegosiasi dengan warga untuk membuka blokade di atas Jembatan Eti tersebut. (MG-01)
Posting Komentar untuk "Warga Eti kembali Blokir Jalan Trans seram"