Terlibat dalam Politik Praktis, Copot Kapolsek dan Camat Manipa

AMBON, INFO BARU--Koalisi Organisasi Masyarakat untuk Pemilu Luber yakni, Ikatan Keluarga Besar Pulau Manipa-Jakarta, Pengurus Besar Forum Persaudaraan manipa Kelang Buano, Solidaritas Masyarakat Anti Kecurangan (Simpatik) dan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Muslim Maluku-Jakarta, Kepada Info Baru di Ambon Minggu (21/4) mendesak, Kapolda Maluku mencopot Kapolsek Kepualuan Manipa, Ipda La Ode M Hanibal, lantaran diduga telah terlibat dalm politik praktis.
Ketua Umum Pengurus Besar Forum Persaudaraan Manipa Kelang Buano (MAKEBU), Ajid Tomagola menduga Kapolsek terlibat dengan jalan melindungi kejahatan pemilu pileg Rabu 9 April 2014 di Kepulauan Manipa dimana yang bersangkutan telah bekerjasama dengan Camat dan PPK setempat untuk memenangkan salah satu caleg asal partai Demokrat atas nama Matheis Gaspar Puttileihalat.
Dugaan keterlibatan Kapolsek Kepulauan Manipa, Ipda La Ode M Hanibal bermain politik praktis, bisa dilihat dari pertemuan khusus yang berlangsung di ruang PPK, Ansar Makasar dan para anggotanya.
Selain itu, Ipda La Ode M Hanibal juga diduga telah membackup atau bekerjasama dengan PPK Kepualauan Manipa untuk memenangkan caleg tertentu atas nama Matheis Gaspar Puttileihalat.
Sedangkan menyangkut laporan atas pelanggaran dan kecurangan di Kepulauan Manipa itu telah disampaikan ke Panwascam Manipa, tapi ada upaya intervensi dari Bupati SBB. Sehingga lanjutnya, Panwas Kecamatan hingga kini belum menindaklanjuti pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan camat dan KPPS saat pileg 9 April 2014.
Ajhid Tomagola mendesak, Panwas dan PPK Kecamatan Kepualuan Manipa harus dicopot karena tidak independen dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka secara baik.
“Yang terjadi di Kecamatan Kepulauan Manipa adalah politik transaksional. Olehnya itu Camat Kepualuan Manipa, Husen Silawane, harus diberhentikan. Karena yang bersangkutan terlibat mengsukseskan caleg asal partai Demokrat atas nama Matheis Gaspar Puttileihalat dengan jalan menggelembungkan suara di tingkat KPPS,” cetusnya.
Sementara itu, Sekretaris Ikatan Keluarga Besar Pulau Manipa IKABAPA-Jakarta, Said Mahu menyatakan, para penyelenggara mulai Camat, KPPS, PPK itu terlibat dalam kejahatan politik termasuk dengan Ketua Panwas Kecamatan Manipa Hasan Warang, telah di tekan oleh Bupati SBB, Jakobus F Puttileihalat.
“Karena mereka sebagai bawahan. Kejahatan yang mereka lakukan saat pileg 9 April 2014 di kecamatan Pulau Manipa, tidak terlepas dari arahan pimpinan Kepala Daerah SBB. Buktinya yang didongkrak suaranya adalah adik Bupati SBB itu sendiri. Sehingga jika ditarik lebih jauh, sangat terang kejahatan Pileg di Kecamatan Kepulauan Manipa itu terstruktur juga massif,” tegasnya.
Untuk itu ia meminta, seluruh penyelenggara mulai Camat, KPPS, PPK kecamtan Kepualauan Manipa itu diberhentikan serta menolak hasil pemungutan suara Pileg 9 April 2014 dan mendesak Panwaslu Kecamatan Kepulauan Manipa segera melakukan PSU di Desa dan Dusun Pulau Manipa.
Lanjutnya, menyangkut laporan atas pelanggaran dan kecurangan di Kecamatan Kepulauan Manipa yang melibatkan penyelenggara termsuk aparat kemanan termasuk Panwas lanjutnya, temubusannya juga masing-masing kepada, Mendagri RI di Jakarta, MenPan RI, DPR RI, Gubernur Maluku, Bawaslu provinsi Maluku, DPRD Provinsi Maluku, Kapolda Maluku, KPU Provinsi Maluku, Panwaslu Kabupaten SBB, Kapolres SBB, KPU Kabupaten SBB, DPRD Kabupaten SBB, Panwaslu kecamatan Kepulauan Manipa, PPK dan Panwas Kecamatan Kepulauan Manipa, dan Pemerintah Negeri Kepulauan Manipa.
Seperti dilansir Koran ini Senin 20 April 2014 kemarin menerangkan, sejumlah pelanggaran dan kecurangan atas ntervensi Camat Kepulauan Manipa Husen Silawane itu diantaranya, penggelambungan suara di Desa Luhu Tubang terjadi pada TPS 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9.
Pecoblosan sisa kertas suara serta intimidasi terhadap PNS dan Guru semata-mata untuk memenangkan caleg asal Partai Demokrat atas nama Matheis Gaspar Puttileihalat yang tak lain adalah adik Bupati SBB, Jakobus F Puttileihalat.
Sisa surat suara dicoblos untuk caleg tertentu oleh KPPS masing-masing di TPS 1,23,4,5,6,7,8 dan 9 untuk caleg asal Partai Demokrat atas nama Matheis Puttileihalat.
Camat Manipa juga mengarahkan para PNS agar mecoblos caleg atas nama Matheis Puttileihalat dari Partai Demokrat, dan jika hal itu tidak dilakukan bagi PNS akan dipidanhkan ke daerah terpencil, serta para guru honorer akan dipersulit urusannya di tingkat kabupaten SBB.
Partisipasi pemilih di TPS 02 Desa Luhu Tubang capai 100 persen plus 2 % surat suara digunakan atau dicoblos untuk caleg partai Demokrat.
Di Desa Masawoi tepatnya di TPS 02 partisipasi pemilih 100 % ditambah 2 persen cadangan turut digunakan atau dicobolos oleh KPPS untuk caleg Partai Demokrat. Kuat dugaan, hal itu terjadi atas arahan Camat Kepulauan Manipa, Husen Silawane kepada KPPS.
Kejahatan politik yang diperankan Camat kepulauan Manipa lainnya yakni, membagikan beras kepada warga untuk memenangkan Caleg asal Partai Demokrat tersebut.
Selanjutnya, pleno rekapitulasi di PPK juga dilakukan tertutup dan tidak dihadiri para saksi partai politik, lantaran pihak PPK tidak memberitahukan kepada semua saksi.
Bahkan formulir C1 KWK lanjutnya, juga tidak diberikan kepada para saksi parpol dan terkesan hal tersebut disembunyikan oleh pihak PPK. Termasuk tindakan PPK yang tertutup itu juga ditengarai dibackup oleh aparat keamanan.
Mereka juga mengancam menggugat PPK yang tidak melaksanakan sosialisasi secara merata kepada masyarakat untuk pemungutan suara pada 9 April 2014 sesuai fungsinya sehingga tingkat partisipasi pemilih tidak lebih dari 50 %.
Selain itu, Panwaslu dan Bawaslu Provinsi Maluku diminta segera menyikapi kasus ini, dengan jalan segera merekomedasikan kepada KPU Kabupaten SBB agar melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Kepualuan Manipa, lantaran pelaksanaan Pileg Rabu 9 April 2014 banyak terjadi pelanggaran dan kecurangan. (MAS)