Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Skandal Tipikor Proyek Dermaga Wailey, Ribuan Ton Pasir-Batu Belum Dilunasi Perusahaan

Proyek dermaga feri Wailey di Negeri Latu, Kec. Amalatu, Kab. Seram Bagian Barat yang terbengkalai (Foto: Rusli Sosal).
AMBON, INFO BARU--Pekerjaan proyek dermaga Feri Wailey di Negeri Latu Kecamatan Amalatu kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), hingga sekarang belum dilanjutkan.

Mega Proyek yang dikerjakan pada 2010 itu jika dikerjakan sesuai aturan dengan masa hari kalender, maka semestinya sudah rampung pada 2012.

Ironisnya, hingga sekarang proyek tersebut di lapangan proyek milik Dinas Perhubungan Provinsi Maluku tersebut terbengkalai.

Padahal, anggaran mega proyek itu berkisar Rp 40 Miliar telah dikucurkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan RI di Jakarta kepada Dinas Perhubungan Provinsi Maluku melalui APBN 2010 dengan sistem pembayarannya  dilakukan secara multiyears.

Belakangan, di lapangan diketrahui pekerjaan proyek dermaga Feri Wailey itu sudah mencapai 60 % atau pekerjaannya memasuki tahap enam, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 20 Miliar.

Kontroverinya dari pantauan Info Baru di lokasi proyek dermaga tersebut pekerjaannya belum mencapai 30 %, hal ini terbukti karena masih ada puluhan tiang yang belum terpancang serta proses penimbunan pasir dan batu untuk penahan ombak belum sepenuhnya diselesaikan kontraktor.

Raja Negeri Latu Ridwan Patty yang dikonfirmasi Info Baru melalui selulernya kemarin mengatakan pihaknya bersama masyarakat sudah banyak meminta kepada Pimpro Andre Widjaya Kusumah dan kontraktor agar menyelesaikan pekerjaan mereka.

Pasalnya, jika proyek ini dihentikan atau tidak dilanjutkan maka sangat merugikan masyarakat jika dermaga Feri tersebut akhirnya gagal fungsi.

Kata Patty, meski banyak upaya telah dilakuakan dirinya selaku Kepala Pemerintahan Negeri Latu untuk meminta Pimpro dan kontraktor agar meyelesaikan proyek dimaksud, tapi faktanya hingga kini proyek tersebut sampai sekarang belum juga dituntaskan.

Menurut Patty, masyarakatnya pun bertanya-bertanya apa sebabnya sehingga dermaga Feri Wailey itu tidak pekerjaanya tidak dilanjutkan.

Padahal terkait sengketa lahan, yang konon katanya adalah faktor penyebab utama mandeknya aktivitas pekerjaan proyek tapi telah diselesaikan pada 2013 lalu.

Dimana dalam penyelesaian sengketa lahan turut hadir perwakilan  dari pemerintah kabupaten SBB, pimpinan proyek (Pimpro) Andre Wijaya Kusuma, Camt Amalatu, Raja Negeri Latu serta sejumlah masyarakat yang berpolemik.

“Pasca pertemuan di kantor camat Amalatu sudah tidak ada lagi polemik terkait sengketa lahan. Masyarakat menganggap polemik itu sudah selesai, dan saat itu semuanya sepakat agar pekerjaan dermaga Feri Wailey itu dilanjutkan pada 2013,” ungkap Raja Latu ini.

Ada ribuan ret material pasir dan batu milik masyarakat yang dibeli perusahan untuk penimbunan dermaga Feri tapi sampai detik ini belum juga dilunasi pihak perusahaan atau kontraktor termasuk retribusi perusahan ke Pemerintah Negeri Latu pun juga belum di bayar kontraktor.

Menyangkut dihentikannya pekerjaan proyek dermaga Feri Wailey tersebut, ia bersama pihaknya meminta agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku segera menindaklanjuti adanya laporan dari sejumlah LSM yang telah melaporkan kasus ini untuk diproses sesuai hukum.

Pasalnya, proyek Dermaga Wailey itu terbengkalai diduga kuat anggarannya telah ditilap oleh Pimpro Andre widjaya Kusumah termasuk Kontraktor PT. Siwa Prestasi Gemilang.

Sementara saat di konfirmasi wartawan diruang kerjanya Andre belum lama ini berdalih, proyek dermaga Wailey pekerjaannya dihentikan lantaran terjadi sengketa lahan antara warga dengan pemilik tanah.

Andre juga beralasan, kalau proses pekerjaan dermaga Feri Wailey itu sudah memasuki tahap 6. Dan anggaran yang telah dihabiskan selama pekerjaan berlangsung sebesar Rp 10 miliar.

Katanya, untuk sisa anggaran yang telah di kucurkan Pemerintah Pusat ke rekening daerah (Dinas Perhubungan Provinsi Maluku-red), sudah dikembalikan sejak 2012 lalu.

Alasan lain katanya, pekerjaan proyek dermaga Wailey itu dihentikan karena sementara ini pihaknya sedang menunggu hasil penyelesaian sengketa lahan yang sedang ditangani oleh Pemkab SBB.

Untuk itu, rencananya proyek dermaga Wailey tersbeut pekerjaanya akan dilanjutkan hingga pada 2015 mendatang baru rampung. (MG-01)