Polisi Takut Ancaman Kepala Bawasda SBT
BULA, SBT, (INFO BARU) - Intimidasi dan ancaman dibawah komando Kepala Bawasda SBT, Umar Bilahmar terhadap tim pasangan Herman Adrian Koedoeboen-M Daud Sangadji (MANDAT) gencar dilakukan.
Sementara pihak Kepolisian yang bertugas disana tidak memberikan jaminan keselamatan kepada mereka. Bahkan petugas dari Sabara Polda Maluku Iptu Richard Pieterz mengikuti ancaman warga untuk mengusir tim MANDAT.
Karena ketidak-mampuan pihak Kepolisian untuk pengamanan warga di Desa Elnusa, Kecamatan Wiwalalat membuat warga semakin gencar melakukan aksi brutal di bawah pimpinan Kepala Bawasda dan kaki tangannya.
Alhasil pada hari Senin (8/9) sekitar jam 17.30 Wit gerombolan warga di bawah pimpinan Umar Bilahmar dengan membawa Sofyan Wailissa, Udin Wailissa, dan beberapa orang warga mendatangi rumah Penjabat Kepala Desa dan kemudian menyuruh memanggil Ade Walakula yang datang mengunjungi Anes Walakula salah satu keluarganya.
Mereka kemudian diancam dan diusir keluar dari Desa Elnussa sehingga yang bersangkutan merasa terancam lalu keluar meninggalkan Desa Elnusa tadi pagi menuju Ambon.
Sementara pihak kepolisian hanya sebagai penonton melihat aksi warga yang begitu beringas terhadap tim pasangan MANDAT, sementara Kepala Bawasda dibiarkan melakukan aksi layaknya seorang preman kampungan yang ditakuti oleh pihak Kepolisian.
Untuk diketahui kejadian ini berawal saat tim pasangan MANDAT mendarat di pantai Desa Atiyahu Kecamatan Siwalalat sekitar pukul 12.30 Wit siang, dengan menumpangi speedboat warna putih.
Setelah turun dari speed boad kemudian tim menuju Posko MANDAT milik Keluarga July Muar. Selang beberapa waktu kemudian datang sekelompok warga. Terlihat seorang warga membawa batu sambil berteriak, "Mana orang MANDAT, keluar dari sini”.
Selanjutnya terlihat Sofian Wailisa dan Udin Wailisa ikut masuk ke dalam rumah dan melontarkan kalimat, "Ini pendatang liar ". Setelah terjadi negosiasi, tim MANDAT diminta hadir dalam pertemuan di rumah Sekdes Atiahu Muhamad Wailisa.
Hadir dalam pertemuan itu: Pejabat Kepala Desa Atiahu Salma Wailisa, Sekdes Atiahu, Kapolsek Werinama dan Kapolsek Persiapan Siwalalat, Camat Werinama, Kepala Inspektorat SBT, Panwas dan Komandan Tim BKO Polda Maluku untuk Werinama Siwalalat, Ipda Richard Pieterz.
Hasil pertemuan itu, seluruh pejabat tersebut di atas menghendaki tim MANDAT harus keluar dari Siwalalat, karena menurut mereka, kehadiran tim MANDAT akan membuat instabilitas di desa tersebut. (*)
Sementara pihak Kepolisian yang bertugas disana tidak memberikan jaminan keselamatan kepada mereka. Bahkan petugas dari Sabara Polda Maluku Iptu Richard Pieterz mengikuti ancaman warga untuk mengusir tim MANDAT.
Karena ketidak-mampuan pihak Kepolisian untuk pengamanan warga di Desa Elnusa, Kecamatan Wiwalalat membuat warga semakin gencar melakukan aksi brutal di bawah pimpinan Kepala Bawasda dan kaki tangannya.
Alhasil pada hari Senin (8/9) sekitar jam 17.30 Wit gerombolan warga di bawah pimpinan Umar Bilahmar dengan membawa Sofyan Wailissa, Udin Wailissa, dan beberapa orang warga mendatangi rumah Penjabat Kepala Desa dan kemudian menyuruh memanggil Ade Walakula yang datang mengunjungi Anes Walakula salah satu keluarganya.
Mereka kemudian diancam dan diusir keluar dari Desa Elnussa sehingga yang bersangkutan merasa terancam lalu keluar meninggalkan Desa Elnusa tadi pagi menuju Ambon.
Sementara pihak kepolisian hanya sebagai penonton melihat aksi warga yang begitu beringas terhadap tim pasangan MANDAT, sementara Kepala Bawasda dibiarkan melakukan aksi layaknya seorang preman kampungan yang ditakuti oleh pihak Kepolisian.
Untuk diketahui kejadian ini berawal saat tim pasangan MANDAT mendarat di pantai Desa Atiyahu Kecamatan Siwalalat sekitar pukul 12.30 Wit siang, dengan menumpangi speedboat warna putih.
Setelah turun dari speed boad kemudian tim menuju Posko MANDAT milik Keluarga July Muar. Selang beberapa waktu kemudian datang sekelompok warga. Terlihat seorang warga membawa batu sambil berteriak, "Mana orang MANDAT, keluar dari sini”.
Selanjutnya terlihat Sofian Wailisa dan Udin Wailisa ikut masuk ke dalam rumah dan melontarkan kalimat, "Ini pendatang liar ". Setelah terjadi negosiasi, tim MANDAT diminta hadir dalam pertemuan di rumah Sekdes Atiahu Muhamad Wailisa.
Hadir dalam pertemuan itu: Pejabat Kepala Desa Atiahu Salma Wailisa, Sekdes Atiahu, Kapolsek Werinama dan Kapolsek Persiapan Siwalalat, Camat Werinama, Kepala Inspektorat SBT, Panwas dan Komandan Tim BKO Polda Maluku untuk Werinama Siwalalat, Ipda Richard Pieterz.
Hasil pertemuan itu, seluruh pejabat tersebut di atas menghendaki tim MANDAT harus keluar dari Siwalalat, karena menurut mereka, kehadiran tim MANDAT akan membuat instabilitas di desa tersebut. (*)
Posting Komentar untuk "Polisi Takut Ancaman Kepala Bawasda SBT"