Isu SARA Jadi Pengganjal Utama SETIA

AMBON, INFO BARU - Isu seputar suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) menjadi pengganjal utama bagi pasangan Said Assagaff dan Zeth Sahuburua (SETIA) bisa melenggang mulus menempati kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku lima tahu mendatang.
Bukan jadi rahasia lagi jika Said Assagaff lolos ke putaran kedua Pilkada Maluku, maka yang bersangkutan pasti kembali dihantam badai isu terhadap dirinya yang dinilai bukan sebagai anak adat asli Maluku.
Mantan Wakil Gubernur di masa kepemimpinan Gubernur Karel Alberth Ralahalu ini, pada putaran pertama kemarin dirundung isu tak sedap mengenai jati dirinya sebagai anak adat asli Maluku. Hal yang sama diyakini akan kembali dimainkan oleh para lawan politiknya lantaran posisi Said Assagaff yang cukup menguntungkan jika berhadapan dengan pasangan Abdullah Vanath dan Marthin Jonas Maspaitella (DAMAI).
Maklum saja, DAMAI sejauh ini juga mulai ketahuan boroknya menyusul praktek intimidasi dan premanisme yang dilakukan selama proses menuju pemungutan suara ulang (PSU), Rabu (11/9) lalu. Pula, SETIA akan menerima bola muntah dari hujatan dan hilangnya rasa simpati kepada pasangan DAMAI.
“Hal ini pun jika Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan kedua pasangan yaitu SETIA dan DAMAI lolos ke putaran kedua. Kalau skenario ini berjalan maka untuk mengalahkan pasangan DAMAI akan lebh mudah karena praktek-praktek kotornya menghadapi PSU kemarin,” ujar salah satu sumber Partai Golkar Kota Ambon yang enggan namanya dikorankan.
Dia mengakui, SETIA bakal mendapat keuntungan berlipat dari basis kekuatan politik pasangan MANDAT utamanya di Kota Ambon dan seluruh wilayah Tenggara Raya. “Akan lebih mudah berhadapan dengan DAMAI ketimbang berhadapan dengan pasangan MANDAT,” ujarnya.
Kendati begitu sumber yang lain lagi menyebutkan bahwa berhadapan dengan pasangan manapun apakah MANDAT atau DAMAI, duet Said Assagaff dan Zeth Sahuburua akan kelimpungan. Di luar isu bukan sebagai anak adat asli Maluku, masalah fraksi internal persaingan partai politik pendukung juga menjadi kendala, termasuk perseteruan terselubung di antara para kader Partai Golkar.
Belum lagi, kembali kepada persoalan isu SARA, diketahui bahwa ketua tim sukses pasangan SETIA, Jantje Wenno tersandung sms provokatif bernuansa SARA yang sedang bergulir di jalur hukum akibat dilaporkan oleh pasangan Abdullah Tuasikal dan Hendrik Lewerissa (BETA TULUS) yang merasa telah dirugikan.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon ini, disebut-sebut mendapatkan sms provokatif bernunasa SARA dari Paul Mantulameten. Setelah berproses di jalur di hukum, akhirnya ketahuan bahwa sms dimaksud justru datangnya dari Pendeta Dicky Mailoa. Kasusi inilah yang diyakini akan mengganjal langkah SETIA untuk mulus menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Sementara itu, seperti pernah diberitakan sebelumnya, calon Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, menyimpan kekecewaan terhadap Sam Latuconsina akibat gagal mengantar dirinya bersama Said Assagaff (SETIA) menang satu putaran termasuk kekalahan memalukan dari pasangan Herman Koedoeboen-Daud Sangadji (MANDAT) di Kota Ambon.
Ketua DPD Partai Golkar Maluku ini rupanya tak kuasa melihat Jantje Wenno dijadikan kambing hitam dari kubu Sam Latuconsina Cs atas kegagalan SETIA menang satu putaran dan kekalahan di Kota Ambon, wilayah Sam Latuconsina sebagai Wakil Walikota.
Kambing hitam kubu Sam Latuconsina terhadap Jantje Wenno ini mulai terbaca sejak desas-desus ini akhirnya pertama kali beredar di jejaring sosial milik orang-orang dekat Sam Latuconsina. Mereka ngotot Jantje Wenno diganti akibat berulah melalui short message service (SMS) berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dari nomor handphone-nya yang menyebabkan simpati rakyat kepada SETIA menurun.
Setelah beredar di jejaring sosial, kambing hitam terhadap Jantje Wenno ini pun terekspose oleh media massa lokal. Alhasil, kegagalan Sam Latuconsina mulai terbungkus. Padahal yang bersangkutan justru memikul tanggung jawab seperti Jantje Wenno.
Jika Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon tersebut adalah ketua tim sukses SETIA --, resmi memegang kendali dari sejumlah partai politik pendukung, maka Sam Latuconsina adalah ketua tim sukses untuk relawan SETIA.
Oleh sebab itu, sumber Info Baru memastikan bahwa kegagalan SETIA menang satu putaran dan kalah di Kota Ambon, adalah kegagalan kolektif dari Jantje Wenno dan Sam Latuconsina. Alhasil, Zeth Sahuburua dikabarkan berupaya mendekati mantan Walikota Ambon, Jopi Papilaja untuk masuk menjadi ketua tim relawan SETIA menggantikan posisi Sam Latuconsina.
Bahkan sumber dimaksud menyebutkan setelah positif gagal menang satu putaran dan kalah di Kota Ambon, maka satu minggu pasca pencoblosan tepatnya Rabu (26/6) lalu, Zeth Sahuburua diam-diam bertemu dengan mantan Walikota Ambon Jopi Pailaja di kedianannya di Kusu Kusu membahas kemungkinan masuknya Jopi Papilaja guna mendongkrak perolehan suara SETIA akibat kegagalan Wenno dan Latuconsina. (ALY)
Posting Komentar untuk "Isu SARA Jadi Pengganjal Utama SETIA"