Kasus HIV/AIDS, Maluku Urutan 16 di Indonesia
AMBON, INFO BARU--Pengelola Program KPA Maluku Chris Hutubessy kepada wartawan di Ambon Senin (17/8) kemarin mengatakan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Maluku akan memasukkan upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS dalam kurikulum mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) tingkat SMP dan SMA.
Pasalnya, untuk Provinsi Maluku skala Nasional ada 349 kasus HIV/AIDS pada 2012 meski turun pada 2013 turun atau sisa kasus 257.
Angka tersebut menempakat Maluku masuk dalam urutan ke 14 pada 2012 dan turun ke posisi ke 16 pada 2013.
Menurut hutubessy, rencana memasukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ke dalam kurikulum muatan lokal untuk SMP dan SMA bagian dari upaya advokasi, sosialisasi dan mobilisasi di lingkungan pendidikan, untuk mengurangi jumlah penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Maluku.
Hutubessy menyatakan, untuk tingkat masyarakat pihaknya akan mengoptimalkan kelompok kerja (pokja) warga Peduli AIDS (WPA) yang telah terbentuk di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru, pada 2013.
"Sebab masalah pendanaan kegiatan di Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru sempat terhenti. tahun ini (2014-red), kami akan kembali mengoptimalkan pokja WPA di sana," ungkapnya.
Hutubessy mengungkapkan, kasus HIV/AIDS di Provinsi Maluku berkurang dari 349 kasus pada 2012 menjadi 257 kasus pada 2013.
Dijelaskan, penurunan tersebut telah menempatkan Provinsi Maluku akhirnya turun dari posisi 14 ke 16 secara nasional.
“Jadi sebagai pencegahan di tengah masyarakat kita akan bentuk kelompok kerja (Pokja) Warga Peduli AIDS (WPA) termasuk mengupayakan penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS dalam kurikulum mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) tingkat SMP dan SMA,” ungkapnya.
Menurut dia, sebagian besar ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids di Maluku pada 2013, dan lebih banyak bila dibandingkan wanita pekerja seks komersil (PSK).
"pada 2013 ada 56 orang ibu rumah tangga yang tergolong "ODHA" (orang yang telah mengidap HIV/Aids). Mereka terinfeksi dari suaminya sedangkan PSK hanya 22 orang," ungkapnya.
Ia menguraikan, dari 257 kasus HIV/Aids di Maluku pada 2013 lalu, 58 persen ODHA adalah laki-laki dan 42 persen perempuan termasuk ibu rumah tangga yang paling banyak terinfeksi bila dibandingkan perempuan ODHA lainnya.
Sesuai data yang dihimpun selama tiga tahun terakhir lanjutnya, sedikitnya ada 102 orang ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids pada 2011, jumlah tersebut turun menjadi 83 orang pada 2012 dan 56 orang pada 2013.
Sedangkan PSK hanya 93 orang yang menjadi ODHA pada 2011, turun menjadi 64 orang pada tahun berikutnya, dan 22 orang pada 2013.
"Perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya 18 orang pada 2011, tahun berikutnya turun menjadi 8 orang, tapi tahun 2013 kembali meningkat menjadi 11 orang," katanya.
Chris mengatakan 76 persen kasus penularan HIV/Aids di Maluku pada 2013, terjadi melalui hubungan seksual tidak aman, 93 persen secara heteroseksual dan 7 persen secara homoseksual.
Kata dia, sesuai dengan visi KPA Maluku, Maluku bebas epidemi dan aids, maka pihaknya akan lebih gencar melakukan upaya-upaya untuk pencegahan, dukungan dan perawatan bagi ODHA.
Lanjutnya, dalam rancangan strategi program penanggulangan HIV/Aids pada 2014, tahun ini KPA Maluku fokus pada pencegahan dan pendampingan HIV/Aids di kalangan ibu rumah tangga.
"Jadi, ini termasuk dalam program advokasi, sosialisasi dan mobilisasi KPA Maluku 2014 ini yakni pengobatan, dukungan dan perawatan bagi mereka yang sudah terinfeksi HIV/Aids," pungkasnya. (MAS)
Posting Komentar untuk "Kasus HIV/AIDS, Maluku Urutan 16 di Indonesia"