Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Air Mata Basahi Tanah Saka Mese Nusa

Korban bentrok antar warga di Desa Iha dan Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku. Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Al-Fatah Ambon, Senin (4/8) (Foto: SAT).
AMBON, INFO BARU--Tangis duka dan air mata membasahi bumi Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Senin subuh (4/8) sekitar pukul 05.00 kemarin, dua desa bertetangga di kecamatan Huamual kabupaten berjuluk Saka Mese Nusa itu, terlibat bentrok hingga menyebabkan enam orang meninggal dunia, serta 33 orang lainnya mengalami luka lantaran terkena senjata api, bahan dan panah, dan bahan peledak.

Sebelumnya, bentrokan antar warga kampung bertetangga juga melibatkan warga Seith-Negeri Lima di Kecamatan Leihitu, kabupaten Maluku Tengah, Minggu (3/8) atau selang sehari kemudian pada Senin (4/8), bentrokan serupa juga melibatkan warga Negeri Iha dengan Negeri Luhu, di kecamatan Huamual kabupaten Seram Bagian Barat.

Sembilan korban luka diantaranya langsung dibawa ke RS Al-Fatah Jalan Sultan Babullah kota Ambon untuk mendapat pertolongan medis, lantaran para korban terkena hantaman anak panah.

“Untuk sementara (Kemarin-Red) korban meninggal dunia ada lima orang dari Desa Luhu. Sedangkan luka-luka sebanyak 33 orang. 13 orang korban diantaranya dibawah ke RS Al-Fatah Ambon untuk mendapat bantuan medis,” ujar Raja Negeri Luhu H. Anita Payapo kepada wartawan saat mengunjungi para korban di RS Al Fatah Ambon, Senin sore (4/8) kemarin.

Menurut Anita, korban yang dibawa ke RS Al-Fatah mengalami luka berat, sehingga tidak bisa diatasi oleh dokter di Kecamatan Huamual. Sedangkan 22 korban lainnya sementara masih ditangani oleh dokter di Desa Luhu.

“Sebanyak 13 korban ini karena luka berat yang tidak bisa diatasi sehingga harus dibawa kesini (RS Al Fatah-Red), untuk 22 korban lainnya sedang ditangani oleh dokter di kecamatan, apakah  bisa dievakuasi atau dirawat di Desa Luhu,” ucapnya.

Selain korban meninggal dunia dan luka-luka, menurut Anita, akibat bentrokan tersebut juga menyebabkan tiga ruangan Sekolah Madrasah Premi juga hangus terbakar.

“Sekolah tersebut awalnya warga hendak ingin memadamkan api, tapi banyaknya anak panah yang mengarah kepada warga, sehingga api menghanguskan tiga ruangan di Sekolah Madrasah Premi tersebut,” jelasnya.

Menyangkut rumah atau pemukiman baik milik warga Luhu maupun warga Iha, menurut Anita, hal tersebut belum diketahuinya secara pasti.

Untuk korban meninggal dunia dari Desa Luhu yang terkena sabetan senjata tajam, panah, dan timah panas diketahui masing-masing, Matahe Waliulu, Isa Heluth, Ongen Payapo, Taher Sillehu, Jamding Suneth, dan satu warga Iha, A. Putuhena.

Dari pantauan Info Baru di RS AL-Fatah Ambon sore hingga tadi malam menerangkan, sebanyak 13 orang korban luka dari pihak Desa Luhu dievakuasi menggunakan enam mobil yakni, mobil penumpang dan truk.

Tiba di RS Al Fatah para korban langsung ditangani di Unit Gawat Darurat untuk mendapat pertolongan dari tim medis Rs Al Fatah sejak pukul 13.30 Wit hingga tadi malam. Rata-rata korban terlihat jelas, anak panah masih menancap atau tertanam di antara bagian tubuh mereka yang belum dibedah.

Ketigabelas korban luka-luka tersebut diantaranya, Yanto Wally (39) luka terkena panah di dada bagian kiri, Jufri Payapo (19) luka tembak senjata senapan angin di bagian kepala, Julkarnain (17) luka di bagian kepala akibat terkena anak panah, Ridwan Selayar (28) luka di bagian pinggul sebelah kiri terkena anak panah.

Berikutnya, Imbo Lisaholet luka terkena panah di dada sebelah kiri, Dedy Samal (27) terkena panah bagian perut sebelah, Ruslan Kaliki (23) terkena panah di bagian pipi sebelah kanan, Rusdi Lisaholet (34) terkena tembakan senapan angin di bagian leher, Mustafa Suneth (25) salah satu jari tangan kiri putus terkena serpihan bom.

Kemduian, Julzan (17) luka pada tangan kiri akibat tertembak senapan angin, Faisal (30) luka di dada terkena anak panah, Syarifudin (32) luka  panah di bagian punggung, Yulman (45) luka panah di bagian paha kiri samping alat kelamin.

Informasi lain yang diperoleh Koran ini sore kemarin, untuk korban luka dari warga Negeri/Desa Iha sebanyak tiga orang, namum identitas para korban belum diketahui secara pasti.

Kapolres SBB, AKBP. Sahabuddin Nasution hingga tadi malam, juga belum berhasil dikonfirmasi. (SAT)