Kisruh di MK, Gebrakan Maluku untuk Indonesia
Menanggapi persoalan tersebut, salah satu politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Maluku, Kisman Latumakulita mengatakan, kerusuhan tersebut adalah gebrakan Maluku untuk Indonesia.
“Ini adalah gebrakan dari Maluku untuk Indonesia. Mungkin bagi banyak kalangan menganggap peristiwa tersebut merupakan tindakan yang memalukan, tapi bagi saya itu wajar dan perlu dilakukan,” tegas Latumakulita kepada wartawan, Minggu (17/11) kemarin.
Diakui, mengikuti dinamika sekelompok masyarakat Maluku di gedung MK, atas putusan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) oleh Ketua MK, Hamdan Zuelva, ada satu titik kesimpulan yang ditarik.
Menurutnya, dinamika tersebut lahir bukan lantaran kecewa atas kandidat mereka tidak diloloskan ke putaran kedua, namun tuntutan atas supremasi keadilan.
“Jadi pada konteks ini, bukan persoalan kalah-menang yang kemudian memancing amarah dari para pendukung. Sebagai orang yang berpengetahuan luas, perlu kiranya kita menganalisa secara jauh kedalam, kenapa sampai tindakan itu bisa lahir. Ini persoalan supremasi keadilan,” terangnya.
Dia mengajak masyarakat Maluku dan Indonesia pada umumnya untuk tidak terlalu bias dalam menanggapi persoalan yang ada. Ingat bahwa sengketa Pilkada Maluku bukan baru kali ini digelar di MK, tapi sudah berulang kali dibawa ke lembaga yang konon katanya berwibawa itu.
“Kita masyarakat Maluku bukan baru kali ini dihadapkan dengan persoalan sengketa Pilkada, tapi sudah berulang kali. Dan perlu diingat bahwa kita juga dewasa dan sadar dalam menerima putusan yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” terangnya pula.
Dia menegaskan, MK adalah lembaga yang berkhianat terhadap rakyat, jadi wajar ketika ada tindakan seperti itu. Maksudnya, lanjut Latumakulita, ini bukan persoalan yang memalukan orang Maluku di mata publik, tapi pada subtansinya adalah semangat perjuangan.
Jadi, lanjut dia, wajar jika mereka tidak mampu mengontrol emosi. “Kita adalah manusia yang punya keterbatasan. Bayangkan, seorang Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja tak mampu menahan emosinya saat menanggapi misterius Bunda Putri,” katanya.
Tindakan anarkis itu sudah sepantasnya dilakukan. Dan masyarakat Maluku harus memberikan apresiasi dan penghormatan kepada mereka yang telah melakukan tindakan tersebut.
Bagi mantan wartawan itu, silakan saja MK berpendapat sesuai perspektif mereka, tapi perlu dicatat masyarakat juga punya pendapat soal putusan tersebut. Intinya publik tidak bisa sewenang-wenang dibohongi.
“Penegak hukum silakan berasumsi, tapi kita juga punya alasan. Dan saya ingatkan sekali lagi, bahwa peristiwa tersebut bukan tindakan yang memalukan, tapi motivasi untuk kita berbenah diri. Tindakan ini harus menjadi spirit untuk menggolkan berbagai kepentingan orang Maluku di pusat,” tegasnya. (TWN)
Posting Komentar untuk "Kisruh di MK, Gebrakan Maluku untuk Indonesia"