Berita Republika Online Buat Walikota Ambon Geram

AMBON, INFO BARU--Walikota Ambon Richard Louhenapessy menegaskan tidak ada kerusuhan antar warga di Kota Ambon hingga menimbulkan korban jiwa. Penegasan ini disampaikan Walikota kepada wartawan di Balai Kota Ambon Selasa (5/8) untuk mengklarifikasi berita dari media Republika Online yang dilansir, Senin 4 Agustus 2014, dengan Judul berita Ambon Rusuh Lagi, 9 orang tewas.
Walikota mengecam bahkan nampak geram atau marah, atas pemberitaan media Republika Online, yang dinilainya tidak sesuai fakta dan realitas yang ada di Kota Ambon. Dimana pemberitaan media Republika Online itu sangat berimplikasi buruk serta merugikan masyarakat.
“Berita ini memberikan implakasi yang tidak menguntugkan bagi masyarakat kota Ambon,” tegasnya.
“Jadi bentrokan antar warga itu terjadi di kabupaten Malteng dan SBB, tidak ada kaitannya dengan masyarakat di kota Ambon,” kesalnya.
Walikota menegaskan, secara fakta kondisi kota Ambon sangat kondusif. Dimana kehidupan masyarakat berjalan dengan normal dan sama sekali tidak terpengaruh dengan insiden pada dua kabupaten yang tertentangga dengan Kota Ambon tersebut.
“Berita Republika Online sangat berdampak buruk bagi kota Ambon. Saya berharap masyarakat tidak terpancing bahkan harus lebih meningkatkan kehidupan sosial antara satu dengan lainnya,” anjur Walikota.
Dalam kesempatan itu Walikota juga meminta dukungan dari semua media massa untuk memberitakan kondisi keamanan kota Ambon sesuai fakta yang ada.
“Saya minta dukungan dari media untuk memjembatani ini dan memberikan klarfikasi kepada semua pihak,” pintanya.
Walikota juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan hubungan persaudaraan. Dan secara khusus bagi warga SBB dan Maluku tengah yang bertikai untuk tidak membawa persoalan mereka ke Kota Ambon.
“Secara khusus kepada masyarakat yang bertikai untuk tidak dibawa ke kota Ambon karena kita sudah ambil keputusan untuk membangun Kota ini. Mari kita jaga kota Ambon sebagai masa depan bersama,” pintanya. (RIN)