Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

TNI/Polri Gagas Pertemuan, Warga Kedua Desa Sepakat Damai

Bentrok antara Warga.
AMBON, INFO BARU--Warga masyarakat Negeri Lima dan Seith, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah siap berdamai. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan kedua perwakilan di Polres Pulau Ambon dan Pp Lease yang digagas Polres Ambon dan Pp Lease bersama Kodim 1504 Pulau Ambon, Sabtu (2/8) pecan kemarin.

Pertamuan yang berlangsung selama 4 jam atau dimulai pukul 15.00 sampai 19.00 WIT itu berjalan dengan tertib walaupun ada perbedaan pendapat kedua perwakilan terkait perdamaian. Negeri Lima menginginkan perdamain tetapi proses hukum tetap berjalan, sementara Seith mengingikan perdamaian tetapi proses hukum ditiadakan.

Akibat perbedaan pendapat ini membuat suasana dalam ruang rapat sedikit tegang. Atas perbedaan pendapat ini, maka perwakilan masing-masing negeri akan kembali ke desa masing-masing untuk membicarakannya dengan masyarakat mereka sehingga saat pertremuan berikutnya bisa dicapai kata sepakat sehingga penyelesaian konflik tidak merugikan kedua belah pihak.

Pertemuan ini selain diikuti perwakilan masing-masing negeri, juga diikuti Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease AKBP I Dewa Putut Alit Bintang Juliana, Dandim 1504 Pulau Ambon Letkol Inf Jarot Edi Purwanto, Kepala Kesbangpol Maluku Ali Sella, Anggota DPRD Maluku Sa'adia Uluputty, Camat Leihitu, Danramil Leihitu, Wakapolsek Leihitu dan perwakilan Negeri Lima dan Seith. Didampingi Dandim 1504 Pulau Ambon Letkol Inf Jarot Edi Purwanto.

Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease AKBP I Dewa Putut Alit Bintang Juliana kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, dirinya memberi apresiai atas kedua belah pihak yang telah datang guna membicarakan rekonsiliasi kedua negeri itu.

“Kita harus berpikiran positif bahwa kedua belahpihak sudah mau datang, kita apresiasi atas itikad baik dari kedua negeri untuk datang ke polres untuk kita mediasi walaupun pada perjalananya ada perdebatan dan ini akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya, intinya bahwa satu hal yang kita ambil dari kedua negeri bahwa hampir seluruh warga itu menyepakati untuk perdamaian,” tutur Bintang Juliana.

Terkait dengan perbedaan kedua belahpihak dalam menyikapi proses perdamaian, Bintang menjelaskan, apa yang terjadi pada saat pertemuan itu merupakan hal yang biasa. Namun intinya kedua belahpihak siap berdamai.

“Langkah-langkah tadi itu akan kita support, penyelesaian masalah ini kita kembalikan ke dua belahpihak, apakah diambil melalui hukum adat adat hukum posistif. Nanti kita lihat kita beri kesempatan karena tidak serta merta pertemuan ini bisa menyelesaikan semua persoalan, dan memberi pemahaman artinya situasi saat ini tidak berkembang menjadi bentrokan-bentrokan selanjutnya.

Ini keinginan masing-masing pihak, yang satu mengatakan proses hukum yang satu perdamaian menyeluruh, itu kita hargai karena itu merupakan aspirasi kedua belahpihak sehingga mereka kembali membicarakan dengan masyarkatnya langkah- langkah apa, konsep apa sehingga kedua belapihak ini bisa menuju kearah perdamaian seperti itu,” katanya.

Ditambahkan, untuk mempercepat penyelesaian masalah dikedua negeri, maka pihaknya juga akan meminta masukan dari pihak-pihak lain yang mempunyai kompoten sehingga pada pertemuan-pertemuan berikutnya sudah ada titiki terang.

“Tadi upaya-upaya dari pemerintahan daerah dan termasuk provinsi mulai ada, itu mulai dari santunan perbaikan atau rehabilitasi terhadap rumah-rumah yang harus segera dilakukan sehingga masyarakat bisa melihat bahwa pemerintah juga ikut serta.

Harapan dari hasil pertemuan tadi bisa memberikan rasa damai, rasa kejujuran dari kedua belah pihak sehingga yang tadi datang mewakili masyarakat kedua negeri bisa memberi pencerahan terutama korban termasuk yang terluka sehingga pertemuan tadi tidak sia-sia.

“Saya juga meminta kepada aparat yang ada di sana untuk memberi pemahaman yang menyejukan sehingga masyarakat bisa melihat bahwa ini proses sudah kita tangani, dan saya berharap ada progres-progres positif yang menuju kearah perdamaian di tempat yang sama,” ungkap Dandim.

Dandim menjelaskan, Kodim 1504 Ambon akan memperketat kegiatan pengamanan bersama Polri dan upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah daerah dengan memperkuat satuan polri yang ada di depan.

“Saat ini masih TNI disana dan kami tetap mengimbau agar aparat keamanan tetap siap maupun satuan kodim khususnya koramil dalam hal ini agar mengimbau sehingga selama proses perdamaian ini berlangsung tetap mereka kollin down, mendinginkan masyarakat terkait dengan kedua belah pihak yang disampaikan tadi masih berlawanan sehingga tidak dihasut atau diprovokasi oleh kelompok-kelompok yang lain,” tegasnya. (SAT)