Brankas IAIN Ditemukan di Tepi Jurang

AMBON, INFO BARU--Pasca brankas milik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dibawah kabur maling pada Selasa (14/1) kemarin, kini brankas tersebut telah ditemukan.

Brankas itu ditemukan salah satu warga Kahena Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Ambon, yang diketahui bernama La Hamid (51) di tepi jurang, tepatnya disamping Lapangan Upacara IAIN Ambon, Rabu (15/1) kemarin, sekitar pukul 11.30 WIT.

Saksi (La Hamid-red) kepada wartawan menuturkan, saat itu dirinya sedang berburu burung berjenis merpati disekitaran kawasan IAIN Ambon. Saat mengejar burung tersebut ia lalu melihat ada sebuah benda yang sangat mencurigakan. Ketika menghampiri benda itu ternyata sebuah brankas.

"Saya sedang mengejar seekor burung berjenis merpati, waktu mau menembaknya, burung tersebut terbang. Lalu saya mengejarnya sampai ke bak penampung, namun sesampai di bak penampung, burung itu terbang lagi, saat mau mengejarnya saya melihat sebuah brankas. Setelah melihat brankas itu saya kemudian pergi melaporkannya ke pihak rektorat,” tuturnya.

Diungkapkan, sebelum melihat brangkas tersebut, ia sempat melihat dua orang warga. "Sebelum melihat brankas itu saya berpapasan dengan dua orang, satu menggunakan parang dan yang satunya lagi menahan sendal jepit. Saya tidak tauh apakah mereka dari brankas itu atau tidak," ujar dia.

Pantauan Info Baru di TKP, brangkas yang diketahui berisi uang senilai Rp 250 juta itu sudah terbuka, bahkan berkas yang diduga merupakan dokumen penting berserakah di areal TKP. Selain brankas, juga terdapat satu unit printer.

Di TKP juga terlihat, polisi mengerahkan anjing pelacaknya menyusuri jejak kaki dua orang yang dilaporkan La Hamid. Sementara separuhnya lagi (Tim Indetifikasi-red) terlihat tengah melakukan olah TKP.

Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon dan Pp Lease AKP Agung Tribawanto kepada wartawan menjelaskan, pasca penemuan itu pihaknya langsung melakukan olah TKP.

"Packa penuman brangkas oleh warga, kami langsung melakukan olah TKP. Namun yang kami lihat, brankas itu sudah dalam kondisi terbuka, berkas-berkasnya juga sudah tercecer diseputaran situ. Untuk uang kemungkinan besar sudah tidak ada," ujar Agung.

Terkait hal ini penyidik sudah memeriksa delapan saksi, namun belum mengarah ke tersangka.

"Untuk kasus ini sudah delapan saksi kita periksa, pelaku belum kita ketahui, masih dalam pengembangan. Kalau keterlibatan orang dalam kita masih mendalaminya," tutup dia. (TWN)